Pasien Covid-19 Wisma Atlet Membeludak, Tower 8 Buka untuk Pasien OTG
Pasien Covid-19 terus memenuhi berbagai rumah sakit. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 akan membuka Tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara untuk menampung pasien Covid-19 yang melonjak beberapa hari terakhir.
Ketua Satgas Covid-19 Ganip Warsito mengatakan, Tower 8 Wisma Atlet sebelumnya ditempati oleh tenaga Kesehatan. Kini, kamar-kamar di tower tersebut akan dialihkan untuk pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) dari DKI Jakarta dan sekitarnya.
Sementara itu, para tenaga Kesehatan yang merawat pasien akan dipindahkan ke hotel terdekat. “Apabila langkah ini berhasil kita akan menambah 1.572 tempat tidur," kata Ganip dalam konferensi pers virtual, Minggu (13/6).
Selain itu, kapasitas tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran juga ditambah menjadi 3 tempat tidur, dari sebelumnya 2 tempat tidur per kamar.
“Dengan demikian RSDC Wisma Atlet akan memiliki kapasitas 12.116 tempat tidur, dengan penambahan 102% dari yang ada sekarang,” kata Ganip.
Saat ini, Wisma Atlet memiliki 5.994 tempat tidur untuk pasien. Dari jumlah itu, 4.836 tempat tidur atau 81% di antaranya telah terisi. Ribuan pasien bergejala ringan hingga sedang itu dirawat di tower 4, 5, 6, dan 7 Wisma Atlet.
Sejak beroperasi 23 Maret, RSD Wisma Atlet telah merawat 91.036 pasien Covid-19. Di antaranya, 85.198 orang telah sembuh, 911 orang dirujuk ke rumah sakit lain, sementara pasien yang meninggal dunia 91 orang.
Rusun Nagrak
Hari ini, Ganip juga meninjau Rusun Nagrak, di Cilincing, Jakarta Utara. Rusun ini merupakan salah satu fasilitas isolasi pasien Covid-19 yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Kami terus memeriksa dan memantau kesiapan setiap tempat isolasi para pasien Covid-19 guna mengantisipasi lonjakan kasus, khususnya jumlah pasien terkonfirmasi positif, pada kelompok orang tanpa gejala atau OTG yang semakin meningkat," kata Ganip.
Ganip turut memberikan bantuan logistik berupa 500 unit velbed yang diberikan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto. Velbed atau alas tidur portabel ini bermanfaat sebagai fasilitas penunjang di Rusun Nagrak.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (UPRS III) Dra. Vita Nurvianti, M.Ap. mengapresiasi kunjungan serta bantuan dalam mendukung kebutuhan rusun Nagrak untuk menjalankan operasional rusun sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan velbed yang diberikan oleh Ketua Satgas dalam menunjang fasilitas tempat isolasi para pasien Covid-19," tutur Vita.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti juga menjelaskan tentang pengoperasian setiap tower yang ada di rusun Nagrak.
"Rusun Nagrak memiliki 14 tower, untuk Tower 1 sampai 5 akan difokuskan untuk lokasi isolasi pasien Covid-19 terkendali, Tower 6 sampai 10 masih dalam proses penghunian, sedangkan Tower 11 - 14 sudah terhuni," ujarnya.
Widyastuti turut menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan melakukan pelatihan sumber daya manusia yang ada pada masing-masing tower terkait prosedur standar operasi (SOP) penanganan pasien Covid-19.
"Terdapat 58 tenaga petugas Penyedia Jasa Lainnya Perorangan atau PJLP dari masing-masing tower yang akan dilatih oleh Dinas Kesehatan terkait SOP penanganan pasien Covid-19," ujarnya.
Sebagai informasi, Rusun Nagrak merupakan salah satu tempat isolasi pasien Covid-19 yang resmi ditunjuk oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara. Rusun Nagrak memiliki 14 tower yang terbagi dalam tiga klaster yang setiap klasternya cukup berjarak. Masing-masing tower memiliki 16 lantai dengan 225 unit, dimana setiap unitnya terdiri dari dua kamar yang mampu menampung hingga 2.550 orang.