Covid-19 Melonjak, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tetap Dimulai Juli

Cahya Puteri Abdi Rabbi
17 Juni 2021, 14:12
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (9/6/2021). Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggelar uji coba pembelajaran tatap muka tahap 2 yang diikuti 226 sekolah.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (9/6/2021). Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggelar uji coba pembelajaran tatap muka tahap 2 yang diikuti 226 sekolah.

Kasus Covid-19 tengah melonjak di beberapa daerah. Namun, Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Sri Wahyuningsih mengatakan,  pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tetap akan dilaksanakan.

Sri menjelaskan, anak-anak sudah jenuh melakukan proses belajar dari rumah. Ia juga menyebutkan bahwa dari 149.000 sekolah dasar (SD), baik negeri maupun swasta di Indonesia, tidak semua bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara maksimal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah melakukan survei terkait dengan pelaksanaan sekolah tatap muka. Hasilnya, terdapat 78,3% dari sekitar 50 ribu Sekolah Dasar yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka.

"Hasil survei tersebut menyebutkan bahwa 78,3% sekolah sudah melaksanakan PTM, 80,4% kepala sekolah dan komite sepakat PTM, 57,8 % sekolah melaksanakan PTM di luar sekolah, dan 42,2% tidak melaksanakan PTM di luar sekolah," kata Sri dalam webinar Bersiap Sekolah Tatap Muka Terbatas, Rabu (16/6).

Sementara itu, berikut adalah Databoks yang memuat hasil survei serupa yang dilakukan pada April 2021 lalu: 

Selain itu, survei juga dilakukan kepada siswa dan siswi bahkan dari hasil survei tersebut, ditemukan anak-anak yang jenuh belajar di rumah, mengeluh capek, susah berkomunikasi, dan banyak persoalan lain yang dihadapi.

"PTM harus dimulai karena sudah cukup lama belajar di rumah. Banyak hal yang harus diantisipasi saat BDR, yaitu learning loss dan penguatan pendidikan karakter yang saat ini menjadi fokus pemerintah," jelas Sri.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...