Pandemi Covid-19, 2.500 Warga Jadi Korban Vaksin Palsu di India

Cahya Puteri Abdi Rabbi
28 Juni 2021, 14:04
Danish Ismail Kerabat seorang pria yang meninggal dunia akibat penyakit virus korona (COVID-19) berduka saat kremasinya di sebuah krematorium di Srinagar, India, Selasa (25/5/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Ismail/rwa/cf
Danish Ismail Kerabat seorang pria yang meninggal dunia akibat penyakit virus korona (COVID-19) berduka saat kremasinya di sebuah krematorium di Srinagar, India, Selasa (25/5/2021).

Setidaknya 2.500 orang di India menjadi korban vaksin palsu di tengah upaya negara tersebut meningkatkan vaksinasi Covid-19. Insiden ini terjadi saat pemerintah Negeri Bollywood meningkatkan vaksinasi setelah diterjang gelombang pandemi yang meningkat pada April dan Mei.

Dilansir dari Straits Times, Polisi India mengatakan pada Jumat (25/6) bahwa, sekitar 2.000 warga di Mumbai disuntik dengan vaksin Covid-19 yang ternyata adalah larutan garam. Sementara, 500 orang lainnya, termasuk para penyandang disabilitas, menjadi korban vaksin palsu di Kolkata.

Sepuluh orang yang diduga menawarkan vaksin palsu Covid-19 telah ditangkap, termasuk dua dokter yang berpraktik di rumah sakit swasta di Mumbai. Polisi mengungkap, pelaku yang menawarkan vaksin palsu dengan menargetkan penduduk kompleks perumahan kelas atas yang menginginkan vaksin dengan cepat dan tanpa antre.

“Kami kemudian menemukan bahwa ada delapan lokasi vaksinasi yang diorganisir oleh sindikat ini,” kata Vishwas Patil, Komisaris Bersama untuk Divisi Hukum dan Ketertiban, dikutip dari Dawn News pada Senin (28/6).

Sementara itu, polisi di Kolkata menangkap seorang pria yang menyamar sebagai pegawai negeri. Ia diduga menjalankan delapan lokasi yang menjadi pusat vaksinasi palsu.

Pejabat Kolkata Atin Ghosh mengatakan, botol-botol yang disita diberi label palsu berisi vaksin virus corona AstraZeneca, yang dicap di India sebagai Covishield.

“Ditemukan bahwa label Covishield menempel di label lain, yaitu Amikacin Sulphate 500 mg, antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran kemih, tulang, otak, paru-paru, dan darah,” kata Ghosh.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...