The Fed Antisipasi Potensi Fintech sebagai Sumber Krisis

Desy Setyowati
15 Januari 2019, 13:25
Bali Fintech Agenda
Katadata/Arief Kamaludin
Suasana seminar “The Bali Fintech Agenda” dirangkaian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018, di Nusa Dua,Bali, Kamis, (11/10).

Pada 2008, kebangkrutan Lehman Brothers memicu krisis di Amerika Serikat (AS). Kini, beberapa petinggi bank sentral AS, the Fed khawatir financial technology (fintech) akan menjadi sumber krisis berikutnya.

Banyak pejabat the Fed mewaspadai perusahaan fintech yang kurang kuat manajemen risiko dan perlindungan konsumennya. Apalagi, perusahaan fintech menginginkan aturan yang fleksibel.

"Mereka mungkin ingin akses ke sistem pembayaran, tapi mereka tidak ingin peraturan yang akan ditetapkan dengan (adanya) akses tersebut," ujar Presiden the Fed cabang St Louis James Bullard dikutip dari Reuters, Senin (14/1) waktu AS. "Saya khawatir fintech akan menjadi sumber krisis berikutnya."

Kantor Pengawas Keuangan Mata Uang (Office of the Comptroller of the Currency/OCC) dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) tengah menjajaki pemberian lisensi seperti bank federal kepada perusahaan fintech yang menawarkan layanan keuangan. Misalnya, lisensi untuk jasa transfer uang dan pemberian pinjaman.

(Baca: Go-Pay Jadi Fintech Pembayaran Paling Populer 2018 di Indonesia)

Rencana tersebut merupakan bagian dari dorongan yang lebih luas oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump, untuk mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta memberikan stimulus pertumbuhan lapangan pekerjaan.

Namun, perusahaan fintech enggan berinvestasi besar-besaran dalam hal ekspansi secara nasional tanpa adanya akses ke sistem pembayaran, dan layanan finansial tanpa harus mendapat izin dari the Fed. The Fed pun memikirkan hal tersebut.

The Fed masih mengkaji apakah akan membiarkan pemain fintech yang saat ini regulasinya masih longgar, bisa mendapat akses tersebut atau tidak.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...