Beda dengan Gojek, Traveloka Tak Ingin Kembangkan SuperApp
Traveloka dan Gojek adalah dua dari empat startup unicorn di Indonesia. Sementara Gojek mengembangkan aplikasi super atau SuperApp untuk memenuhi semua kebutuhan penggunanya, Traveloka memilih untuk tetap berfokus sebagai agen tiket online.
"Belum ada pembicaraan apakah kami ingin menjadi SuperApp. Kami mau fokus di travel dan lifestyle," ujar PR Director Traveloka Sufintri Rahayu saat konferensi pers di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, Selasa (18/12).
Ia menyampaikan, Traveloka fokus menyediakan produk terkait perjalanan dan gaya hidup yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Untuk itu, Traveloka rutin melakukan riset terhadap sekitar 40 juta penggunanya di enam negara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam.
Salah satu hasil dari riset tersebut, Traveloka merilis layanan PayLater bekerja sama dengan financial technology (fintech) pinjam-meminjam PT Pasar Dana Pinjaman atau Danamas pada Juni 2018. Berdasarkan catatan Traveloka, pengguna PayLater di platform-nya tumbuh 10 kali lipat sejak diluncurkan.
(Baca: Traveloka Dikabarkan Akuisisi Pegipegi Lewat SPV di Singapura)
Dengan PayLater, pengguna bisa memesan semua produk Traveloka dan membayarnya dengan cicilan. Untuk menggunakan PayLater di Traveloka, transaksi minimal Rp 50 ribu. "Masih banyak ruang untuk (penggunaan) PayLater tumbuh," ujar Vice President Marketing Traveloka Kurnia Rosyada.
Kemudian, Traveloka juga meluncurkan fitur status penerbangan. Fitur ini diharapkan membantu pengguna dan rekannya dalam hal penjemputan di bandara. Sebab, rekan dari pengguna Traveloka bisa mengetahui status penerbangan, sehingga bisa menyesuaikan waktu penjemputan.
Tahun ini, Traveloka juga merilis fitur Train Seat Alert yang memungkinkan pengguna mengetahui ada tidaknya kursi kosong karena adanya pembatalan. Tak hanya itu, Traveloka juga meluncurkan tiga produk baru yakni bus, penyewaan mobil, dan rekomendasi kuliner.
"Rencana ke depan, kami fokus mengembangkan solusi yang lebih bagus dari sisi produk. Lebih kepada diversifikasi posisi yang ingin kami (berikan) pelayanan. Banyak area yang kami lihat potensial," kata Kurnia.
(Baca: Dikabarkan Akuisisi Pegipegi, Traveloka: Itu Opsi untuk Tumbuh)
Secara umum, Traveloka sudah menggandeng lebih dari 100 maskapai penerbangan bertarif rendah (Low-Cost Carrier/LCC) dan layanan penuh (Full Service Airline/FSA), dengan lebih dari 200 ribu rute di Asia Pasifik dan Eropa. Traveloka menggandeng 85 mitra bus dan travel untuk melayani lebih dari 4.500 rute antar kota di Indonesia.
Traveloka juga berkolaborasi dengan 700 merek restoran di tujuh kota di Indonesia untuk memberikan rekomendasi kuliner. Selain itu, Traveloka juga menggandeng 100 penyedia layanan sewa mobil di 11 kota besar di Tanah Air. Bahkan, Traveloka menyediakan 40 opsi pembayaran lokal berbeda di enam negara.