Adopsi Teknologi, Peretail Offline Bersaing dengan E-Commerce

Desy Setyowati
31 Oktober 2018, 15:06
Perdagangan dan Retail
Arief Kamaludin | Katadata
Pengunjung di pusat perbelanjaan Carrefour, Jakarta, Jumat, (19/12).

Di era digital ini, masyarakat begitu dimanjakan dengan model belanja instan lewat e-commerce. Beberapa peretail offline kemudian mengadopsi teknologi untuk merayu konsumen agar beranjak dari tempat tinggal mereka agar kembali meramaikan pusat perbelanjaan.

Brand sepatu dari Singapura, Charles & Keith misalnya, tengah mengembangkan teknologi yang memungkinkan konsumen mendapat informasi seputar produk. Tujuannya, supaya ketika konsumen datang ke gerai Charles & Keith di mana pun pasti mendapat produk yang diinginkan.

Tak bisa dipungkiri, kadang kita melihat model sepatu tertentu di internet. Namun saat ke toko, model tersebut tak tersedia, atau ukuran dan warnanya tak sesuai. Charles & Keith akan memastikan kejadian serupa tak terulang.

"Ada di mana barangnya, konsumen bisa langsung tahu dan transaksi ke toko itu. Jadi konsumen kalau datang pasti dapat barangnya selama barangnya ada di Indonesia," kata Head of Marketing Division Charles & Keith Haryanto Pratantara di Jakarta, kemarin (31/10).

(Baca juga: Carrefour Adopsi Blockchain untuk Catat Alur Logistik Barang)

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) ini mengatakan, peretail di luar negeri sudah banyak yang mengadopsi teknologi.

Ia mencontohkan, beberapa peretail menggunakan Identifikasi Frekuensi Radio (Radio Frequency Identification/RFID) yang terintegrasi untuk melacak alur distribusi mulai dari gudang hingga ke tangan konsumen. 

Hanya, bagi peretail di Indonesia teknologi tersebut tergolong mahal. Apalagi, untuk bisa memanfaatkan RFID, kode batang (barcode) produk harus dibuat khusus sejak awal. Sebab, begitu produk keluar dari gudang, kode tersebut sudah harus terbaca oleh RFID. Begitu pun hingga sampai ke pembayaran.

"Harus built in dari manufakturnya. Kalau tidak, labelnya bisa ditukar antara yang mahal dengan yang murah. Sementara kalau pakai RFID sudah tidak dikontrol manual," kata dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...