Dampak Hari Batik terhadap Transaksi di Tokopedia dan Bukalapak

Desy Setyowati
2 Oktober 2018, 12:56
Pameran Gelar Batik
Arief Kamaluddin | Katadata
Pameran Gelar Batik 2015

Di era digital, transaksi elektronik tak hanya didominasi produk berteknologi tinggi. Batik, sebagai kain tradisional pun menjadi produk yang cukup diminati di berbagai marketplace. Bertepatan dengan Hari Batik Nasional, Tokopedia dan Bukalapak memberi bocoran soal penjualan batik di platform mereka.

Di Tokopedia, penjualan batik meningkat 350% sejak 2014. Sementara Bukalapak mencatatkan penjualan kriya, termasuk batik meningkat 20% secara kuartalan.

Head of Corporate Communications Tokopedia Priscilla Anais menyampaikan,  kenaikan penjualan batik tersebut menunjukkan keseriusan para kreator lokal dalam memproduksi batik. Selain itu, masyarakat Indonesia antusias dalam berbelanja batik.

"Melalui Tokopedia, kreator lokal mendapat kesempatan untuk menjual produk yang mereka miliki kepada khalayak yang lebih luas," kata Priscilla, Senin (1/10).

Berdasarkan data yang dihimpun Tokopedia, penjualan batik lewat platform-nya paling banyak berasal dari Jawa Tengah (Jateng), lalu DKI Jakarta. Porsi keduanya terhadap penjualan batik masing-masing 34% dan 32%. Kemudian disusul oleh Jawa Barat (Jabar) 14%; Jawa Timur 6%; Banten 4%; DI Yogyakarta 3%; Bali 2%; Sumatera Selatan 1%; D.I Aceh 0,5%; Sumatera Utara 0,4%.

Salah seorang penjual di Tokopedia asal Kediri, Riko Saputro mengatakan, keberadaan marketplace sangat membantu perkembangan bisnis batik yang ia geluti. “Marketplace sangat membantu saya dalam mengembangkan usaha. Kalau sebelumnya saya butuh modal banyak untuk menyewa toko, kini tidak lagi,” ujarnya.

(Baca juga: Batik Tembus Pasar Amerika dan Eropa, Ekspor Capai US$ 51 Juta)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...