Tak Hanya Belanja, Kurban Online Makin Diminati Masyarakat Urban
Berkurban pada perayaan Idul Adha merupakan amalan terpuji. Namun, memilih, membeli, memotong, hingga mendistribusikan hewan kurban bisa jadi perkara merepotkan bagi masyarakat urban. Karena itu, metode kurban online semakin diminati.
Ada banyak lembaga amal, hingga perusahaan e-commerce yang menyediakan pilihan kurban online. Tak hanya memberi pilihan berbagai hewan kurban yang bisa dibeli secara online, lembaga-lembaga ini bisa sekaligus menyembelih, hingga mendistribusikan daging kurban.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) misalnya, menyediakan empat saluran bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah kurban tahun ini. Tiga saluran di antaranya dilakukan secara digital, yakni situs resmi, e-commerce, dan media sosial LINE.
“Semua kami kembangkan agar berkurban secara online tetap sesuai syariah, aman, dan berdaya guna,” kata Deputi Baznas Arifin Purwakananta kepada Katadata, Senin (13/8).
(Baca juga: Pemerintah Akan Wajibkan Barang E-Commerce Kantongi SNI)
Selain itu, Baznas menyediakan saluran offline atau gerai di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta dan sekitarnya. Dengan diversifikasi saluran ini, ia berharap jumlah hewan kurban yang didistribusikan naik empat kali lipat dibanding tahun lalu. “Pada 2017 kami distribusikan 500 hewan kurban. Kami harap mencapai 2 ribu tahun ini,” ujarnya.
Langkah ini diikuti oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar, yang menggandeng Tokopedia untuk menyalurkan hewan kurban kepada yang membutuhkan. Kepala Divisi Program LAZ Al Azhar Rahmatullah Sidik mengatakan, hewan kurban yang dijual melalui Tokopedia merupakan hasil dari program pemberdayaan masyarakat binaan.
“Hewan kurban akan didistribusikan ke desa terpencil binaan, yang minoritas muslim, rawan pangan hingga pasca bencana seperti di Lombok,” ujarnya.
