Survei PwC: Perbankan Menganggap Go-Jek Jadi Pesaing Utama
Pesaing perbankan bukan lagi hanya financial technology (fintech), tetapi juga aplikator hingga e-commerce. Mayoritas perbankan menilai, perusahaan teknologi seperti Go-Jek, Grab, dan yang lainnya menjaring lebih banyak konsumen dan memiliki data lengkap.
Lembaga audit dan konsultan ekonomi PricewaterhouseCoopers (PwC) melakukan survei terhadap 52 responden dari 43 bank di Indonesia. Riset bertajuk 'Digital Banking in Indonesia 2018' itu menunjukkan, 72% responden menganggap Go-Jek sebagai pesaing utama.
Seperti diketahui, Go-Jek memang mengembangkan sistem pembayarannya sendiri. "Go-Jek memiliki Go-Pay," kata Technology and Risk Consulting Leader at PWC Indonesia Chairil Tarunajaya saat pemaparan hasil riset di Hotel Westin, Jakarya, Selasa (10/7).
(Baca juga: Dari E-Commerce hingga Perbankan, Chatbot Gantikan Operator)
Menurut responden, Go-Jek memiliki banyak konsumen yang tersebar luas di Tanah Air. Bahkan, aplikator tersebut bisa memanfaatkan data konsumen untuk memberikan layanan yang sesuai.
Dengan begitu, Go-Jek bisa menjaring lebih banyak dana yang berputar (floating fund) melalui Go-Pay. Alhasil, pendapatan berbasis komisi (fee based income) dari mitra yang bekerja sama dengan Go-Jek meningkat drastis.
Lalu, sebanyak 62% menganggap Alibaba sebagai pesaing berat. Sebab, Alibaba memiliki Alipay dan layanan lainnya seperti Go-Jek, sehingga perlu diperhitungkan pengaruhnya terhadap operasional perbankan ke depan.