Bukalapak Akan Pekerjakan 1.000 Teknisi hingga Akhir 2018
Perusahaan e-commerce Bukalapak tengah membangun tim riset dengan kekuatan 1.000 teknisi (engineer) hingga akhir tahun ini. Untuk bisa mencapai target itu, Bukalapak membangun empat pusat riset dan pengembangan (research and development/R&D) di Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Medan.
Associate Vice President of Engineering Bukalapak Ibrahim Arief menyebutkan, saat ini Bukalapak baru mempekerjakan 450 teknisi. "Yang akan selesai lebih dulu Bandung. Yang lainnya tahun ini juga," kata dia usai acara halal bi halal di Plataran Menteng, Jakarta, Selasa (3/7).
Pusat riset di Bandung, kata dia, akan menampung 160 teknisi. Sebanyak 60 di antaranya akan fokus pada desain produk dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Perkiraannya, kapasitas di ketiga pusat riset lainnya tak jauh berbeda. Hanya, komposisi antara teknisi umum, desain produk, dan AI akan berbeda-beda tergantung talenta yang tersedia di masing-masing wilayah.
(Baca juga: Merugi tapi Valuasinya Naik, Fenomena Bisnis Digital Indonesia)
Menurutnya, membangun pusat riset di beberapa daerah adalah salah satu cara merekrut talenta-talenta di bidang teknologi. Sebab, banyak pekerja di Indonesia yang ahli di bidang digital ini namun enggan pindah ke Jakarta yang menjadi basis Bukalapak.
Tahun depan, Bukalapak juga membuka peluang membangun pusat riset di kota-kota lainnya. Untuk menentukan kota mana yang dipilih, Bukalapak bakal menggelar acara komunitas. Nantinya, tim teknisi akan hadir guna mengisi acara sekaligus melakukan kajian terkait talenta yang bisa direkrut di wilayah tersebut.