Bukalapak, Blibli hingga Tokopedia Sebut UMKM Masih Sulit Penuhi SNI

Desy Setyowati
28 Mei 2018, 17:56
Logistik e-commerce
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pekerja memilah paket barang di gudang logistik TIKI di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Pemerintah mewacanakan kewajiban tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 60% dan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk yang dijual di marketplace. Namun, menurut perusahaan e-commerce seperti Bukalapak, Blibli hingga Tokopedia, kebijakan itu bakal sulit dipenuhi mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Senior Manager Sales Channel Blibli Andreas A Paramadiya mengatakan, sulit bagi UMKM bisa memenuhi kebijakan tersebut. Sebab, butuh bahan-bahan berkualitas dan keahlian khusus dari pekerja agar produk yang dihasilkan menenuhi SNI.

Advertisement

Untuk memenuhi standar tersebut, menurutnya pelaku UMKM butuh tambahan modal yang cukup besar. "Rasanya belum bisa UKM menerapkan itu. Apalagi kebanyakan mikro, yang masih perlu edukasi," ujar Andre di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta, Senin (28/5).

(Baca juga: Pemerintah Akan Wajibkan Barang E-Commerce Kantongi SNI)

Senior Lead of Public Policy Tokopedia Felix Sharief pun meminta pemerintah membuat kebijakan yang merangkul UMKM dan marketplace. Menurutnya, usaha untuk membendung produk impor yang dijual secara online merupakan hal yang positif. Namun, realisasinya juga harus mempertimbangkan kemampuan dari UMKM. "Supaya ada win win solution," kata dia.

Sementara, Koordinator Penggerak Pelapak Bukalapak Dicky Krisnadi Djuarsa mengatakan, mayoritas bahan baku atas produk UMKM yang menjadi mitra memang berasal dari dalam negeri. "Yang impor sangat jarang sekali," kata dia. Namun, ia enggan mengomentari masalah SNI.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement