Facebook Mengaku Tak Pernah Jual Data Pengguna kepada Pengiklan
Terungkapnya kebocoran data 87 juta pengguna Facebook pada Maret 2018 lalu masih menjadi sorotan publik. Facebook pun melakukan pembenahan guna mengantisipasi kejadian serupa.
Perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg ini pun menjamin keamanan data pengguna yang digunakan oleh pihak ketiga termasuk pengiklan. Setidaknya, Facebook menjamin tiga hal dari data pengguna yang dipakai untuk pengiklan.
Pertama, Head of Client Solutions Facebook Indonesia Aldo Rambie menjelaskan, pengguna tidak bisa memilih untuk tak melihat iklan di platform-nya. Namun, pengguna bisa mengatur bisa tidaknya pengiklan menggunakan data miliknya. "Itu bisa diatur di fitur preferensi iklan," ujar dia saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (18/5).
Pengguna bisa memutuskan bagian mana dari profil yang bisa digunakan untuk penargetan iklan di bagian informasi, melalui fitur 'tentang Anda'. Pengguna juga bisa menghapus minat dan kategori, yang selama ini menjadi acuan bagi Facebook untuk memberikan iklan. Selain itu, pengguna bisa menonaktifkan iklan yang tidak diinginkan.
(Baca juga: Facebook Segera Luncurkan Aplikasi Kencan Online)
"Kedua, pengiklan hanya bisa menggunakan data itu pada saat kampanye. Datanya tidak bisa disimpan," kata dia. Ketiga, informasi yang diperoleh pengiklan berupa kelompok bukan per individu, seperti hobi pengguna umur 20-25 tahun.
Ia menjelaskan, produk yang diberikan Facebook kepada pengguna adalah media sosial. Namun, di dalamnya ada ruang iklan yang bisa ditawarkan kepada pengiklan. Laporan yang disajikan pun berupa insight secara umum guna membantu bisnis memahami bagaimana orang berinteraksi dengan iklan mereka. “Kami tidak pernah menjual data pengguna,” ujar dia.
Pengiklan bisa menjangkau pengguna melalui tiga sumber. Pertama, informasi pengguna di Facebook seperti umur, jenis kelamin, tempat tinggal, ataupun teman. Ia mengklaim, data tersebut digunakan untuk memahami minat pengguna sehingga iklan yang ditampilkan lebih relevan.
(Baca juga: Besar Cuan Go-Jek dan Grab dari Layanan Pesan Antar Makanan)
Kedua, informasi yang pengiklan bagikan kepada Facebook. Pengiklan bisa memberikan beberapa informasi mengenai konsumennya, sehingga bisa menjangkau konsumen tersebut di Facebook.
Ketiga, informasi yang dikirimkan oleh situs dan aplikasi yang pernah dipakai pengguna. Misalnya, perusahaan e-commerce bisa meminta Facebook untuk menampilkan iklan kepada orang yang tertarik pada sebuah model sepatu tertentu. Ketertarikan itu bisa diketahui jika pengguna sempat melihat iklan alas kaki secara online.