Berantas Ujaran Kebencian, Algoritma Twitter Saring Kata Kasar

Pingit Aria
2 Maret 2017, 12:21
Twitter
YouTube

Twitter mulai mengimplementasikan beberapa pembaruan untuk meminimalisir konten kasar dan merendahkan. Twitter juga akan  menyediakan lebih banyak metode untuk mengontrol keamanan penggunanya.

“Kami bekerja keras untuk mengidentifikasi akun-akun yang melakukan perundungan dan berperilaku kasar dan merendahkan, bahkan jika perilaku ini belum dilaporkan,” kata Ed Ho, Vice President Engineering Twitter dalam surat terbukanya, Kamis (2/3).

Advertisement

Kini, Twitter akan mulai mengambil tindakan terhadap sebuah akun yang berdasarkan algoritma terbukti  berperilaku kasar. Tindakan yang dimaksud misalnya dengan hanya mengizinkan konten suatu akun untuk dilihat pengikutnya (bukan khalayak umum). Bahkan, jika pelanggaran dilakukan berulang kali, Twitter akan mempertimbangkan untuk melakukan tindakan lebih lanjut, termasuk menutup akun tersebut.

Di Indonesia misalnya, Twitter telah menonaktifkan akun FPI dan Rizieq Shihab. (Baca juga:  Akun FPI dan Rizieq Disetop, Twitter: Buat Rasa Aman dan Nyaman)

Karena metode ini masih terbilang baru, Ho mengakui bahwa ada kemungkinan alat akan melakukan kesalahan. “Tapi pengguna juga perlu tahu, bahwa kami bekerja secara proaktif untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja beragam metode tersebut setiap harinya,” kata Ed.

Lalu bagaimana Twitter mengatahui sebuah akun berkata kasar, terutama bila ujaran itu tidak baku? Kuncinya tetap ada pada sikap proaktif pengguna. Untuk itu, Twitter juga memperluas fitur mute yang memungkinkan pengguna membisukan kata kunci, frasa, atau keseluruhan pembicaraan dari notifikasi mereka.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement