Pandemi Membuat Penjualan Produk Kesehatan di E-Commerce Melonjak
Perusahaan e-commerce Tokopedia mencatatkan lonjakan penjualan produk kesehatan dan kebutuhan sehari-hari selama 2020. Pandemi Covid-19 pada 2020 membuat masyarakat semakin sering membali masker, hand sanitizer, hingga pelindung wajah (face shield).
Per Oktober tahun lalu, Tokopedia mencatatkan peningkatan transaksi pada produk kesehatan hampir 2,5 kali lipat dibanding periode yang sama pada 2019.
Sedangkan, berdasarkan laporan kilas balik Tokopedia terbaru, total masker yang terjual pada 2020 bisa mencapai lebih dari lima kali total penduduk Pulau Jawa yang jumlahnya mencapai 141 juta jiwa. Sedangkan, jumlah hand sanitizer yang terjual di platform Tokopedia mencapai total penduduk Bali yang berjumlah 4,22 juta jiwa.
Pada awal pandemi, Maret 2020 lalu penjualan masker meningkat 197 kali dibanding sebelum pandemi. Selain itu, Tokopedia juga sempat mencatatkan rekor penjualan 72 ribu hand sanitizer dalam 42 menit.
"Kami melihat antusiasme yang semakin luar biasa dari masyarakat dalam bertransaksi online, bahkan selama pandemi," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak dalam siaran pers, hari ini (7/1).
Selain produk kesehatan, Tokopedia mencatatkan kenaikan penjualan produk kebutuhan sehari-hari. Rekor terbanyak, seorang pengguna Tokopedia telah berbelanja hingga 19.000 kali untuk produk kebutuhan sehari-hari dalam setahun.
Pada 2020, dalam menghadapi lonjakan transaksi produk kesehatan dan kebutuhan sehari-hari itu, perusahaan meluncurkan berbagai inisiatif dan kolaborasi dengan mitra strategis. Salah satu inisiatif yang dilakukan yaitu #JagaEkonomiIndonesia dan Waktu Indonesia Belanja (WIB).
Selama 2020, pengiriman paling jauh yang terjadi di platform yaitu dari Banda Aceh ke Merauke. Transaksi antarpulau pun meningkat lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan dengan 2019. Total jarak kirim paket selama 2020 bisa mencapai lebih dari 46 miliar kilometer.
Selain itu, perusahaan juga mencatatkan kenaikan jumlah penjualan atau seller baru selama 2020. Kini, jumlah penjual itu mencapai 9,9 juta, 100% penjual merupakan Usaha Mikro, Keci, dan Menengah, 94% berskala ultra mikro.
Perusahaan e-commerce lainnya, Shopee mencatatkan kenaikan transaksi pada produk kategori perawatan dan kecantikan selama pandemi.
Secara spesifik, konsumen laki-laki lebih banyak berbelanja masker. Sedangkan makanan kemasan lebih banyak dibeli oleh pelanggan perempuan.
Kemudian, pelindung wajah, masker, dan baju muslim diminati pelanggan usia 18 hingga 34 tahun. Sedangkan konsumen berumur 35 sampai 50 tahun lebih banyak membeli pot tanaman dan suplemen kesehatan.
Berdasarkan survei MarkPlus terhadap 500 responden pada Juli-September, sebagian besar konsumen memilih Tokopedia dan Shopee selama pandemi Covid-19. Penyebabnya, kedua perusahaan menawarkan sejumlah promosi.