PLN Dorong Penggunaan Kompor Listrik untuk Tekan Impor LPG

Image title
4 Januari 2021, 16:41
Pekerja mengangkat tabung elpiji 3 kilogram ke dalam truk di Pangkalan LPG Pertamina, Kampung Baru RT 05/07, Desa Sukamakmur, Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020).
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/pras.
Pekerja mengangkat tabung elpiji 3 kilogram ke dalam truk di Pangkalan LPG Pertamina, Kampung Baru RT 05/07, Desa Sukamakmur, Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020).

Pemerintah terus berupaya untuk menekan kebutuhan liquefied petroleum gas (LPG) yang selama ini masih diimpor. Di antara upaya yang dilakukan adalah pembangunan jaringan pipa gas rumah tangga alias jargas, proyek gasifikasi batu bara, hingga mendorong penggunaan kompor listrik

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, nilai impor LPG mencapai Rp 60 triliun. "PDB indonesia Rp 15 ribu triliun, kalau impor LPG Rp 60 triliun, pengurangan pertumbuhan ekonomi 0,3%," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (4/1).

Advertisement

Untuk itu, PLN mendorong supaya masyarakat dapat beralih dari kompor gas menggunakan kompor listrik. Targetnya satu juta kompor LPG dapat dikonversi menjadi kompor listrik.

Guna merealisasikan program ini, PLN bekerja sama dengan para pelaku usaha pembuat dan distributor kompor listrik. "Termasuk Indomaret, Alfamart, Giant, hingga pasar-pasar tradisional. Sehingga penggunaan kompor listrik bisa disosialisasikan," ujarnya. 

Simak tren impor LPG dalam Databoks berikut:

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, perusahaannya juga akan mendorong akan mengkonversi kompor LPG ke Induksi atau listrik. "Mudah-mudahan dalam beberapa waktu yang akan datang kami launching inisiatif untuk konversi satu juta kompor LPG ke induksi," kata dia beberapa waktu lalu.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement