Pidato Jokowi Soal Energi dan Upaya Pertamina Kembangkan D100

Image title
16 Agustus 2020, 18:14
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kiri) mengunjungi Unit DHDT Refinery Unit (RU) II Dumai di Dumai, Riau, Rabu (15/7/2020). Dalam kunjungannya tersebut Menperin menyaksikan langsu
ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/foc.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kiri) mengunjungi Unit DHDT Refinery Unit (RU) II Dumai di Dumai, Riau, Rabu (15/7/2020). Dalam kunjungannya tersebut Menperin menyaksikan langsung keberhasilan PT. Pertamina (Persero) berinovasi mengolah Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) yang menghasilkan produk Green Diesel (D-100) hingga mencapai 1.000 barel per hari di fasilitas existing Kilang RU II Dumai.

PT Pertamina (Persero) berhasil melakukan lompatan besar dengan sukses melakukan uji coba produksi Green Diesel D100 sebesar 1.000 barel per hari  di Kilang Dumai, Riau, pada Juli lalu.

Produksi D100 menggunakan bahan baku 100% minyak sawit tersebut menjadi kado Pertamina menjelang hari ulang tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2020.

Presiden Joko Widodo menyampaikan dalam pidato kenegaraan pada Jumat 15 Agustus 2020,  bahwa upaya besar sedang dilakukan dalam membangun kemandirian energi. "Tahun 2019, kita sudah berhasil memproduksi B20, dan tahun ini (2020) sudah mulai B30, sehingga  bisa menekan impor minyak," ujar Presiden.

Presiden mengapresiasi Pertamina yang telah bekerja sama dengan para peneliti Institute Teknologi Bandung (ITB) untuk memproduksi katalis merah putih sebagai komponen utama dalam pembuatan D100. Proyek ini akan menyerap minimal 1 juta ton sawit produksi petani per harinya.

“Hilirisasi bahan mentah yang lain juga terus dilakukan secara besar-besaran. Batu bara diolah menjadi metanol dan gas dan beberapa kilang dibangun untuk mengolah minyak mentah menjadi minyak jadi, dan sekaligus menjadi penggerak industri petrokimia yang memasok produk industri hilir bernilai tambah tinggi," ujarnya.

Menurut Presiden,  hal ini akan memperbaiki defisit transaksi berjalan, meningkatkan peluang lapangan kerja dan mulai mengurangi dominasi energi fosil.

Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengatakan bahwa Indonesia punya semua yang diperlukan. Menurut Nicke,  bahan bakar ramah lingkungan D100 menjadi ikhtiar Pertamina mengoptimalkan sumber daya dalam negeri untuk membangun kedaulatan energi nasional.

Nicke menambahkan, Green Diesel D100 memanfaatkan sumber daya minyak sawit yang melimpah di dalam negeri sebagai bahan baku utamanya. Dengan demikian, bahan bakar tersebut memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang sangat tinggi.

"Produksi D100 ini sekaligus juga akan menekan defisit impor bahan bakar minyak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Nicke.

Uji coba produksi Green Diesel di Kilang Dumai sendiri, imbuh Nicke, sudah dimulai sejak 2014 dengan melakukan injeksi minyak sawit jenis Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil (RBDPO) secara bertahap.

Dimulai dari injeksi 7,5 persen RBDPO pada Desember 2014, kemudian 12,5 persen pada Maret 2019, dan terakhir 100 persen pada Juli 2020.

Dalam uji coba performa melalui road test sepanjang 200 km, D100 yang dicampur dengan Solar dan FAME, terbukti menghasilkan bahan bakar diesel yang lebih berkualitas dengan angka cetane number lebih tinggi. Artinya, bahan bakar ini lebih ramah lingkungan dengan angka emisi gas buang yang lebih rendah.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Editor: Pingit Aria