OJK Harap Kejelasan Status Ratusan Rekening Efek Terdampak Jiwasraya

Pingit Aria
16 Februari 2020, 18:21
Tersangka kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Komisaris PT Hanson Internasional Benny Tjokrosaputro (kanan) bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (31/1/2020). Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menumpang
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Tersangka kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Komisaris PT Hanson Internasional Benny Tjokrosaputro (kanan) bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (31/1/2020). Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menumpang ruangan Gedung KPK untuk melakukan pemeriksaan kembali tersangka kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Benny Tjokrosaputro.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap segera ada keputusan terkait dengan status ratusan rekening efek yang diblokir oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kemelut Jiwasraya. Pemblokiran rekening itu telah dilakukan sejak bulan lalu.

Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, proses verifikasi dan klarifikasi rekening saham yang diblokir sudah memasuki tahap akhir. "OJK berharap, paling lambat akhir Februari nanti Kejagung sudah dapat memutuskan status rekening efek tersebut," ujar Hoesen melalui keterangan resmi, Minggu (16/2).

Hoesen pun berharap para pemegang rekening segera memberikan keterangan atau konfirmasi kepada Kejagung. Dengan demikian, verifikasi atas rekening bisa dikerjakan dengan lebih cepat.

Seperti diketahui, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memang melakukan pemblokiran terhadap ratusan rekening efek. Pemblokiran atas perintah OJK setelah adanya permintaan dari Kejaksaan Agung. Pemblokiran tersebut untuk mempermudah pengusutan kasus Jiwasraya.

(Baca: Kejagung Temukan Kerugian Negara Kasus Jiwasraya Bengkak Jadi Rp 17 T)

Bagaimanapun, pemblokiran yang kabarnya mencapai 800 rekening tersebut berdampak secara langsung pada nilai transaksi harian di perdagangan pasar modal tanah air. Tercatat, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di Bursa Efek Indonesia hanya Rp 6,4 triliun sejak awal tahun ini, turun 20% dibandingkan rata-rata sepanjang 2019 yang mencapai Rp 8,14 triliun.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...