Ketuai Ikatan Ahli Ekonomi Islam, Sri Mulyani Akan Sejahterakan Umat

Rizky Alika
24 Agustus 2019, 19:13
Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Indonesia dalam acara Knowledge sector Intiative Katadata forum dengan tema "Mencari model Pengelolaan Dana dan Pengorganisasian Riset untuk Indonesia" di The Energy Building, Jakarta Pusat (31/7).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Indonesia dalam acara Knowledge sector Intiative Katadata forum dengan tema "Mencari model Pengelolaan Dana dan Pengorganisasian Riset untuk Indonesia" di The Energy Building, Jakarta Pusat (31/7).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ditetapkan sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) periode 2019-2023. Ia menggantikan posisi Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Sri Mulyani memaknai kepercayaan tersebut sebagai harapan dari IAEI untuk membagi pengalaman dan pengetahuannya di bidang keuangan. "Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kepercayaan dan harapan yang diberikan untuk menjalankan organisasi IAEI sampai empat tahun ke depan," kata Sri Mulyani seperti pernyataan tertulisnya yang dikutip Sabtu (24/8). 

Menurutnya, tantangan ekonomi di negara yang mayoritas muslim ialah memajukan kesejahteraan umat. Hal ini guna merealisasikan potensi masyarakat yang produktif, inovatif dan berkualitas.

(Baca: Tak Menarik, Aset Keuangan Syariah Hanya Rp 1,3 T di Semester I 2019)

Ke depan, Sri Mulyani akan membangun IAEI menjadi organisasi bagi para akademisi, ekonom, praktisi dan industri, serta pembuat kebijakan yang profesional. Seluruh elemen tersebut diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan ekonomi, termasuk ekonomi syariah. 

Ia pun menilai dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia, Indonesia mempunyai potensi besar dalam mengembangkan perekonomian Islam. "Tercapainya kesejahteraan umat secara adil dan merata menjadi tujuan akhir yang ingin kita capai," ujarnya.

Hal ini akan diwujudkan melalui beberapa program, antara lain pengembangan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kapasitas riset, serta mendukung kebijakan ekonomi syariah. Kemudian, mendorong sinergi antara akademisi, industri dan pemerintah/otoritas. Selain itu, program yang mendukung upaya membangun wajah Islam yang inklusif.

(Baca: Ma'ruf Amin Minta Sri Mulyani Ketuai Ikatan Ahli Ekonomi Islam)

Menurutnya, hal itu hanya bisa terlaksana dengan dukungan dari akademisi, pelaku bisnis, serta pembuat kebijakan. "Oleh karena itu, seluruh unsur tersebut nantinya akan terwakili dalam kepengurusan IAEI," katanya. 

Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...