Kelas Bawah Lebih Banyak Belanja, Ketimpangan Masyarakat Turun

Michael Reily
2 Januari 2018, 19:44
Retail
Katadata | Nur Farida Ahniar
Masyarakat memadati gerai Lotus Department Store di Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ketimpangan (rasio gini) pengeluaran penduduk Indonesia menyusut. Pada September 2017, angka rasio gini Indonesia tercatat 0,391 atau turun 0,004 poin dari Maret 2017 yang sebesar 0,394.

Secara nasional, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) mencatat, pengeluaran 40% penduduk lapisan bawah meningkat 6,31%, 40% penduduk lapisan menengah meningkat 6,25%, dan 20% penduduk lapisan atas meningkat 5,06%. Hal inilah yang menyebabkan menciutnya jurang ketimpangan si kaya dan si miskin.

"Sebagai proxy pendapatan, kenaikan pengeluaran penduduk lapisan bawah lebih tinggi dibandingkan lapisan atas," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (2/1).

(Baca juga: Tertinggi Sejak 2015, Inflasi 2017 Melejit 3,61% Akibat Tarif Listrik)

Menurutnya, meski kecil, penurunan rasio gini patut diapresiasi. Apalagi, penurunan rasio gini terus terjadi dari angka 0,419 pada September 2015. “Berkurangnya rasio gini berarti terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Kecuk ini.

Grafik: Perkembangan Koefisien Gini Ratio Indonesia (2014-2017)

Ia juga menjelaskan, rasio gini di perkotaan lebih tinggi dibandingkan rasio gini di perdesaan. Catatan BPS, pada September 2017, rasio gini di perkotaan sebesar 0,404 dan di perdesaan sebesar 0,320. Dibandingkan Maret 2017, masing-masing menurun sebesar 0,407 di perkotaan dan stabil 0,320 di perdesaan.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...