Ramai Diboikot, Inilah Profil Pemilik Sari Roti

Pingit Aria
9 Desember 2016, 15:25
Sari roti
Arief Kamaludin|KATADATA

Media sosial sempat diramaikan oleh seruan boikot Sari Roti. Dari sekadar tanda pagar #boikotsariroti, hingga belakangan foto-foto kaki menginjak roti mewarnai laman Facebook dan Twitter. 

Kehebohan ini bermula dari "Aksi Superdamai 212" pada 2 Desember lalu. Di tengah ratusan ribu hingga jutaan massa saat itu, beredar foto sejumlah pedagang Sari Roti dengan gerobak tertempel tulisan “Gratis untuk Mujahid”.

Dengan anggapan para penjual roti keliling itu membagikan barang dagangan secara gratis untuk mendukung aksi tersebut, foto ini pun menjadi viral dan mengundang kehebohan para pengguna internet (netizen). 

Namun, awal pekan ini, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk selaku produsen Sari Roti,  mencoba meluruskan kabar yang beredar tersebut. Lewat pernyataan resminya, emiten "ROTI" menyatakan tidak terlibat dalam kegiatan politik apapun. 

“PT Nippon Indosari Corpindo Tbk senantiasa berkomitmen menjaga nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika dengan senantiasa berusaha untuk menjadi perusahaan kebanggaan Indonesia." (Baca juga: Terseret Hoax, Harga Saham Sari Roti Melorot Tipis)

Nippon Indosari juga menegaskan tidak terlibat dalam semua kegiatan politik. "Kemunculan informasi mengenai pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker tricycle), merupakan kejadian yang berada di luar kebijakan dan tanpa seizin Nippon Indosari."

Sedangkan produk yang dibagikan gratis saat Aksi 212 itu merupakan produk yang dibeli oleh seorang konsumen melalui salah satu agen di Jakarta. Selanjutnya, pihak pembeli meminta produk tersebut diantarkan ke area pintu masuk Monumen Nasional dan dipasangkan tulisan "Gratis".

Penjelasan tersebut malah menyulut amarah netizen hingga menyeru boikot. Bahkan, muncul pula ancaman menutup pabrik Sari Roti jika tidak meminta maaf.

Meski begitu, mematahkan dominasi Sari Roti bukan hal mudah. Baru berdiri pada 1995, penjualan Sari Roti pada 2012 mencapai Rp 1,19 triliun. Angka itu langsung melejit jadi Rp 2,17 triliun pada 2015. Sedangkan pada paruh pertama tahun ini, penjualan bersihnya sudah mencapai Rp 1,2 triliun, naik 15 persen ketimbang periode sama tahun sebelumnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...