Efek Berita Vaksin: Harga Emas Anjlok, Minyak Melonjak

Pingit Aria
24 November 2020, 10:35
Petugas menunjukkan emas batangan, di galeri 24 penjualan Logam Mulia, di Padang, Sumatera Barat, Jumat (21/2/2020). Harga emas dari PT Antam terpantau di laman Logam Mulia pada Jumat (21/2), kembali naik dari Rp788 ribu per gram menjadi Rp793 ribu per gr
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Petugas menunjukkan emas batangan, di galeri 24 penjualan Logam Mulia, di Padang, Sumatera Barat, Jumat (21/2/2020).

Harga emas turun hampir 2% pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB. Harga logam mulia tertekan data aktivitas bisnis Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan dan hasil uji coba vaksin Covid-19 yang menjanjikan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange anjlok US$ 34,6 atau 1,85% hingga ditutup pada US$ 1.837,80 per ounce. Akhir pekan lalu (20/11), emas berjangka terangkat US$ 10,9 atau 0,59% menjadi US$ 1.872,40.

Advertisement

Emas berjangka tergelincir US$ 12,4 atau 0,66% menjadi US$ 1.861,50 pada Kamis (19/11), setelah jatuh US$ 11,2 atau 0,59% menjadi US$ 1.873,90 pada Rabu (18/11), dan turun US$ 2,7 atau 0,14% menjadi US$ 1.885,10 pada Selasa (17/11).

"Emas terpuruk di bawah level penting US$ 1.850 setelah rilis purchasing managers index (PMI) AS yang luar biasa kuat hanya mengurangi kebutuhan akan stimulus. Tidak ada yang memperkirakan angka yang kuat baik di sektor jasa maupun manufaktur," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Data pada Senin (23/11/2020) menunjukkan aktivitas bisnis AS pada November berkembang pada tingkat tercepat dalam lebih dari lima tahun, meningkatkan optimisme tentang kesehatan ekonomi AS di kalangan investor.

Data positif juga datang setelah AstraZeneca, Inggris, mengatakan vaksinnya sekitar 90 persen efektif tanpa efek samping yang serius. "Investor beralih kembali ke saham-saham karena fakta hanya ada sedikit ketidakpastian sekarang daripada sebelumnya," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.

"Data yang keluar hari ini membuat kemungkinan besar kita akan melihat pemulihan (lebih cepat) daripada yang diperkirakan semula."

Kondisi ini diprediksi telah merusak daya tarik logam mulia emas dan dolar dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Sebelumnya, emas telah melonjak lebih dari 21 % tahun ini, diuntungkan dari daya tariknya sebagai tempat berlindung yang aman terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. "Sementara, kami memperkirakan emas bertahan ketika ekonomi global mulai menunjukkan pemulihan yang berkelanjutan, penarik di belakang pasar belum sepenuhnya hilang," kata analis StoneX, Rhona O'Connell dalam sebuah catatan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 73 sen atau 3%, menjadi ditutup pada US$ 23,633 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$ 25,5 atau 2,66% menjadi US$ 931,7 per ounce.

Bagaimana dengan data harga emas di Indonesia? Simak Databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement