Airlangga: Krisis Covid-19 Tak Separah Tahun 1998 dan 2008

Agatha Olivia Victoria
30 Desember 2020, 18:57
Suasana deretan gedung bertingkat di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2019). Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan Indonesia masih cukup aman dari ancaman resesi, hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang masih bisa terjaga di
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Suasana deretan gedung bertingkat di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2019).

Pandemi Covid-19 membuat Indonesia dan berbagai negara di dunia memasuki jurang resesi. Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, krisis Covid-19 tak separah krisis 1998 dan 2008.

Menurutnya, Indonesia perlu waktu lebih dari dua tahun untuk bangkit dari krisis 1998. Sedangkan pada 2008, pemulihan ekonomi membutuhkan waktu lebih dari satu tahun.

Advertisement

Sementara itu, Airlangga mulai melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19 mulai terjadi dalam waktu kurang dari satu tahun. "Sehingga tentu ini memberikan optimisme," kata Airlangga dalam Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2020, Rabu (30/12).

Indeks Harga Saham Gabungan mulai membaik ke level 6.000 menjelang akhir tahun ini. Padahal, IHSG sempat menyentuh level terendah yaitu 3.937 pada Maret 2020.

Kegiatan penghimpunan dana melalui pencatatan perdana saham baru alias initial public offering (IPO) mencapai 51 perusahaan pada tahun 2020. Capaian tersebut sebenarnya lebih sedikit dibandingkan 2019 yang mencapai 55 perusahaan, namun mengingat di tengah pasar saham yang fluktuatif, capaian tersebut patut diapresiasi.

Selain itu, nilai tukar rupiah sudah membaik ke kisaran Rp 14 ribu per dolar AS dari Rp 16 ribu pada bulan Maret lalu. Kurs Garuda relatif lebih baik dibanding negara lain speerti India, Brazil, Turki, dan Afrika Selatan.

Berikut adalah Databoks yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi global mulai tampak setelah kuartal II 2020:

Airlangga melanjutkan, modal asing yang sempat mengalir keluar besar-besaran pada bulan maret 2020 sudah mulai terlihat kembali. Nett inflow tercatat US$ 1,2 miliar pada Oktober 2020 dan US$ 1,3 miliar pada November 2020. "Ini mendorong juga kepercayaan internasional terhadap perekonomian RI yang cukup baik," katanya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement