Setelah Anjlok 1,27%, Tren Penurunan IHSG Diramal Berlanjut Hari Ini
Indeks harga saham gabungan IHSG ditutup anjlok hingga 1,27% menjadi di level 5.760 pada perdagangan Rabu (19/5). Tren penurunan indeks ini diprediksi masih berlanjut pada perdagangan Kamis (20/5).
Seperti yang diprediksi oleh analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan, di mana ia mengatakan IHSG hari ini punya peluang melemah. Secara teknikal, tekanan jual masih sangat tinggi sehingga harga saham diperkirakan masih akan melemah dalam jangka menengah.
Adapun, berdasarkan analisisnya, area support IHSG hari ini ada di level 5.732 dan 5.704. Sedangkan area resistance indeks Tanah Air ada di level 5.856 dan 5.808.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali ke atas karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik support baru
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.
Menurut Dennies, pergerakan IHSG hari ini masih dibayangi kekhawatiran semakin tingginya kasus Covid-19 di beberapa negara di Asia, termasuk di Indonesia. Beberapa negara di Asia pun kembali menerapkan lockdown karena kenaikan kasus tersebut. "Investor juga mencermati pernyataan bank sentral Amerika Serikat The Fed terkait kebijakan ekonomi ke depan," kata Dennies menambahkan.
Ada beberapa saham yang menurut Dennies layak untuk menjadi perhatian pelaku pasar saham pada perdagangan hari ini, di antaranya PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).