Bursa saham sempat terpuruk dalam saat awal pandemi Covid-19 di Indonesia pada Maret dan April lalu. Investor asing menjual saham-saham koleksinya dan membawa dana ke luar negeri. Sebaliknya, investor domestik melihat peluang memborong saham-saham unggulan dengan harga murah. Indeks harga saham gabungan atau IHSG pun perlahan bangkit. Kemudahan bertransaksi secara online turut menyuburkan investor muda di masa pandemi ini.    

Arif Ubaidillah misalnya, pada pertengahan Juni lalu membeli saham Bank Rakyat Indonesia (BRI) seharga Rp 3.120. Kini, pemuda 26 tahun itu gembira melihat harga saham bank pelat merah itu menjadi Rp 3.530. “Ini saya tahan dulu, siapa tahu bisa jadi Rp 4.000,” katanya sembari tertawa, Selasa (18/8).

Advertisement

Jika melongok ke belakang, saham emiten berkode BBRI ini pada awal tahun (2/1) sempat seharga Rp 4.410. Namun, pandemi Covid-19 merontokkan harga sahamnya. Pada saat harga saham BBRI jatuh itulah, Arif membelinya sehingga seolah-olah ia membeli dengan harga “diskon” hampir 30%.

Fluktuasi harga hampir dialami semua saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tak heran, IHSG yang pada awal tahun bertengger di level 6.283,58, kemudian melorot ketika kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi di Indonesia pada awal Maret. Jika dibandingkan dengan level terendah 3.937,63 pada 28 Maret lalu,  IHSG anjlok 37,33%.

Belakangan, IHSG bangkit hingga level psikologis 5.000. Nilai transaksi harian juga sempat mencetak rekor tertinggi Rp 13,53 triliun pada 8 Juni 2020. Periode Juni turut mengukir rekor baru lain, yakni pertama kalinya volume transaksi investor retail melebihi investor institusi secara bulanan.

Tak hanya investor kawakan, pemodal baru seperti Arif pun tertarik mengail cuan di bursa saham saat pandemi ini. Menurut Head of Equity Research PT BNI Sekuritas, Kim Kwie Sjamsudin, fluktuasi harga menyebabkan valuasi saham menjadi menarik di mata investor. "Tapi, perlu disiplin untuk investasi di saat market masih volatil," katanya.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 30 Juli 2020, terdapat 3,02 juta single investor identification (SID) hingga akhir Juli 2020. Jumlah investor tersebut meningkat 21,66% dari akhir tahun lalu yang sebanyak 2,48 juta SID.

Saat ini, porsi kepemilikan investor lokal di pasar modal Indonesia mencapai 58,22%, sedangkan investor asing 41,78%. Posisi itu jauh membaik dibandingkan pada 2013 ketika porsi kepemilikan investor lokal 42,96% dan investor asing 57,04%.

Tak hanya porsi kepemilikannya yang membesar, volume transaksi investor lokal pun terbukti mampu mengangkat IHSG. Saat Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Agustus lalu mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32%, investor asing melakukan jual bersih senilai Rp 435,8 miliar. Namun, hari itu IHSG ditutup naik 1,03% berkat aksi beli para investor lokal.

Dalam acara Bicara Data Virtual Series Katadata.co.id bulan Juli lalu, Direktur Utama Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan fenomena geliat investor domestik di masa pandemi dan pembatasan sosial. "Ketika work from home, banyak orang yang bertransaksi saham karena kondisi waktunya lebih memungkinkan."  

Dilihat dari demografi, investor individu masih didominasi oleh kalangan milenial, meski nilai asetnya tergolong kecil dibanding kelompok usia lebih tua. Data KSEI per 30 Juni 2020, investor individu dengan usia di bawah 30 tahun mencapai 45,74% dengan total aset Rp 11,67 triliun.

Lalu, usia 31-40 tahun mencapai 24,57% dengan aset Rp 32,58 triliun, usia 41-60 tahun mencapai 9,24% dengan aset 87,24 triliun, dan 60 tahun keatas mencapai 4,63% dengan aset Rp 216,26 triliun.

Adapun menurut jenis kelamin, pria masih mendominasi demografi investor individu dengan 60,20%. Sedangkan jumlah investor perempuan mencapai 39,80%.

Kemudahan Berinvestasi

Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia Uriep Budhi Prasetyo mengatakan laju pertumbuhan investor lokal, terutama milenial di pasar modal, turut didorong oleh simplifikasi pembukaan rekening efek. “Jumlah investor bisa bertumbuh seperti ini [salah satunya] karena ada simplifikasi pembukaan rekening di KSEI,” katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement