Kecerdasan Buatan Akan Membuat Perusahaan Cepat Beradaptasi

Pingit Aria
18 Oktober 2020, 09:00
Syafri Bahar
Katadata/Joshua Siringo ringo
Syafri Bahar - VP of Data Science Gojek

GoFood mendapatkan peringkat nomor satu sebagai aplikasi paling ramah pengguna di tengah pandemi corona. Layanan pesan antar masakan milik Gojek itu disebut memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan dalam riset UXalliance, Usaria, dan Somia CX yang berjudul “Aplikasi Pengantaran di masa Covid-19: Tolok Ukur Global”.

Riset tersebut bertujuan memahami bagaimana pengaruh Covid-19 terhadap penggunaan layanan sebuah aplikasi dan layanan. Selain itu, mengidentifikasi kunci kesuksesan berbagai aplikasi di dunia beradaptasi selama pagebluk virus corona.

Advertisement

Riset ini melibatkan 47 aplikasi pengantaran belanja harian dan pesan-antar makanan di 17 negara. Beberapa pesaing GoFood yakni UberEats asal Amerika Serikat, serta Swiggy dan Zomato di India.

Dari semua aplikasi yang dinilai, GoFood mendapat skor 97% dalam kategori  keramahan pengguna (user experience/UX), skor 84% dalam pengalaman pelanggan (customer experience/CX), serta skor sempurna 100% untuk peringkat kegunaan (usefulness rank).

Turut membidani lahirnya berbagai fitur unggulan GoFood, VP of Data Science Gojek Syafri Bahar merasa bangga. “Ini kerja tim dan kolaborasi di Gojek itu memang terasa kental sekali.”

Dalam wawancara melalui aplikasi Zoom, Kamis, 1 Oktober 2020 lalu, kepada Cindy Mutia dan Pingit Aria, ia mengungkapkan banyak hal, mulai dari suasana kerja di startup hingga kurangnya talenta digital di Indonesia. Berikut kutipannya:

Bagaimana respons Anda setelah GoFood mendapat penghargaan sebagai aplikasi paling ramah pengguna?

GoFood ini salah satu power product yang banyak disukai pelanggan. Sisi kebanggaan pasti ada, senang banget malah penghargaan tingkat dunia. Tapi Ini kerja tim dan kolaborasi di Gojek itu memang terasa kental sekali.

Kalau kita lihat kenyamanan fitur, pengguna cukup klik untuk memesan. Tapi di balik itu ada banyak proses yang terjadi sampai makanan yang dipesan tiba. Ada kutipan yang menarik dari Arthur C. Clarke, Any sufficiently advanced technology is indistinguishable from magic’. Jadi dalam pengembangan fitur, kami harus buat sehalus mungkin sampai terasa seperti seperti sihir.

Bagaimana teknologi data science, termasuk artificial intelligence (AI) membuat perusahaan jadi relevan di era digital?

Jelas sekali, kecerdasan buatan akan membuat perusahaan tetap relevan di era digital. Kita ambil contoh di tengah pandemi ini kan situasi pasar berubah dengan drastis. Nah, menurut saya, peran penting AI adalah mempelajari itu dengan cepat dan memberi kemampuan bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat pula.

Proses pengambilan keputusan sebagai perusahaan untuk bereaksi di situasi seperti ini menjadi sangat krusial. Basis data yang kuat membuat perusahaan bisa mengambil keputusan dengan tepat dan cepat.

Ini bukan hanya berlaku pada hal-hal besar, sebab hal kecil pun berdampak. Misalnya, “Kalau ada pelanggan membuka aplikasi tengah malam, kita kasih rekomendasi makanannya apa ya?” AI juga memberi kami kemampuan untuk mengerti profil pelanggan secara lebih baik, sehingga bisa memberi layanan kepada mereka secara personalized.

Ada contoh fitur khusus yang dikembangkan dengan teknologi ini?

Yang baru kami kenalkan misalnya program ‘Aman Bersama Gojek’. Kami mengembangkan program tersebut dengan kecerdasan buatan.

Dalam fitur ini misalnya, ada semacam visual recognition dan GPS detection. Di belakang itu ada kecerdasan buatan bekerja. Caranya, secara acak kami cocokkan foto di identitas dan mitra pengemudi. Ini penting untuk memberikan rasa nyaman bagi pengguna.

Kemudian untuk merchant, kini proses on boarding bisa dilakukan sepenuhnya secara online, tanpa tatap muka. Di mana, proses verifikasi dan otomatisasi dilakukan dengan kecerdasan buatan. Saat mengunggah foto menu misalnya, kecerdasan buatan bisa mendeteksi gambar-gambar yang tidak layak seperti rokok atau konten dewasa. Semuanya bisa difilter secara otomatis dari platform.

gojek
 

Apa saja keseharian data scientist di Gojek ?

Kami sangat banyak berinteraksi dengan bagian pengembangan bisnis dan produk. Kami cari tahu masalah yang dihadapi dan kira-kira pemecahannya seperti apa, misalnya dalam fitur-fitur tadi. Setelah itu juga terus kawal, misalnya apakah solusi ini betul-betul sesuai dengan yang diinginkan.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement