• PPKM Mikro hingga larangan mudik diprediksi masih menekan kunjungan ke pusat perbelanjaan pada Ramadan tahun ini.
  • Ada peningkatan kunjungan ke mal dibanding tahun lalu, namun situasinya belum normal.
  • Beberapa mal baru yang dibuka menunjukkan optimisme di antara pelaku usaha.

Musim panen bagi retail biasanya terjadi dua kali, pada masa menjelang lebaran dan saat cuci gudang akhir tahun. Setelah tahun lalu terpukul pandemi Covid-19, tahun ini pun para pelaku usaha belum berani berharap banyak.

Saat ini, tingkat kunjungan ke mal atau pusat perbelanjaan di kota-kota besar cenderung menunjukkan kurva meningkat. Peningkatan ini dianggap wajar saat memasuki Ramadan dan Idul Fitri 2021.

Advertisement

Bagaimanapun, tren kenaikan kunjungan ini tidak bisa dimaksimalkan karena masih berlakunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Artinya, jumlah kunjungan masih dibatasi hingga 50% dari kapasitas mal.

Selain itu, jam buka mal juga masih dibatasi sehingga pesta diskon midnite sale yang biasanya digelar bergantian tiap akhir pekan selama Ramadan kini tak mungkin lagi ada. “Sepertinya tahun ini tidak ada lonjakan signifikan pada saat menjelang dan pada saat Idul Fitri,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjadja, Selasa (13/4).

Ia memprediksi, tingkat kunjungan dan penjualan di pusat-pusat perbelanjaan pada bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu. Namun, tidak akan terjadi pertumbuhan yang luar biasa. “Kondisi ini juga belum bisa dikatakan normal seperti sebelum pandemi,” ujarnya.

Simak Databoks berikut: 

Menurut Alphonzus, tingkat kunjungan akan kembali bergerak pada kondisi normal setelah vaksinasi untuk masyarakat umum dilaksanakan. Rencananya, Pemerintah baru akan memulai vaksinasi untuk masyarakat umum paling cepat pada triwulan III-2021 mendatang.

"Jadi kami akan kejar target pemulihan pada akhir tahun," ujarnya.

Peluang dari Larangan Mudik

Dilihat dari wilayahnya, pusat perbelanjaan di Jakarta masih tampak lebih ‘sepi’ dibandingkan dengan daerah lain. Sebab, dengan perkembangan kasus Covid-19 yang lebih rendah, pemerintah daerah lain cenderung lebih longgar dalam membatasi kegiatan masyarakat.

Namun, larangan mudik juga disebut dapat menjadi peluang atau kesempatan bagi pusat perbelanjaan di kota-kota besar, khususnya Jakarta untuk mendapatkan kenaikan kunjungan.

"Jika larangan mudik benar-benar dapat ditegakkan maka tentunya masyarakat akan berdiam di kota dan bisa jadi mereka akan berkunjung ke pusat perbelanjaan untuk mengisi liburan," kata Alphonzus.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement