Impor Barang Modal Naik 20%, Surplus Dagang November Menciut

Michael Reily
15 Desember 2017, 13:07
Pelabuhan Ekspor
Agung Samosir|KATADATA

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada November 2017 sebesar US$ 130 juta. Angka itu terus merosot dalam tiga bulan terakhir karena kenaikan impor barang modal. Pada Oktober 2017, surplus neraca perdagangan sebesar US$ 900 juta pada September 2017 mencapai US$ 1,7 milar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan merosotnya surplus diakibatkan oleh kenaikan impor sebesar 6,42% menjadi US$ 15,15 miliar secara month to month. Sementara ekspor naik sangat tipis 0,26% menjadi US$ 15,28 miliar dibanding Oktober 2017.

Menurut Suhariyanto, selama November 2017 golongan bahan baku/penolong memberikan porsi terbesar impor. Rinciannya, 73,57% dengan nilai US$ 11,15 miliar berupa bahan baku/penolong, diikuti oleh impor barang modal 17,44% senilai US$ 2,64 miliar, dan impor barang konsumsi 8,99% senilai US$ 1,36 miliar.

Secara month to month, impor barang konsumsi meningkat 8,21%, bahan baku 3,32%, dan barang modal 20,65%. "Kami harapkan kenaikan impor barang modal berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi dan sisi pengeluaran," kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (15/12).

(Baca juga: WTO Setuju Mempertahankan Subsidi bagi Nelayan Kecil)

Untuk golongannya, impor migas naik sebesar US$ 26,9 juta atau 1,22% dan nonmigas naik 8,37% atau US$ 887,1 juta. Peningkatan impor migas dipicu oleh naiknya nilai impor hasil minyak dan gas sebesar US$ 231,8 juta (19,46%) dan US$ 43,6 juta (18,19%).

Grafik: Neraca Perdagangan Indonesia (2012-Okt 2017)
Neraca Perdagangan Indonesia (2012-Okt 2017)

Sedangkan kenaikan impor nonmigas berasal dari golongan mesin dan pesawat mekanik sebesar US$ 378,5 juta, mesin dan pesawat listrik dengan nilai US$ 168,2 juta, perangkat optik US$ 77,9 juta, dan kendaraan US$ 71,3 juta, serta kapal terbang dan bagiannya US$ 60,8 juta.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...