Profil Pramono Edhie, Ipar SBY yang Punya Karier Militer Cemerlang

Pingit Aria
14 Juni 2020, 08:04
ARSIP FOTO: Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo menyelesaikan ujian menembak di Makodif-I Kostrad Cilodong, Bogor pada Rabu (6/10/2010). Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, meninggal dunia pada Sabtu (13/6/2020) di RSUD
ANTARA FOTO/Andika Wahyu/Arsip Foto/wsj.
ARSIP FOTO: Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo menyelesaikan ujian menembak di Makodif-I Kostrad Cilodong, Bogor pada Rabu (6/10/2010). Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, meninggal dunia pada Sabtu (13/6/2020) di RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat.

Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia pada usia 65 tahun pada Sabtu (13/6) malam. Ia dikenal sebagai adik Ani Yudhoyono yang punya karier militer cemerlang sebelum bergabung dengan iparnya, Susilo Bambang Yudhoyono di Partai Demokrat.

Pramono merupakan jenderal purnawirawan TNI dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 6 Mei 1955, Pramono kecil tumbuh di lingkungan militer.

Pramono dan Ani Yudhoyono merupakan anak dari Letnan Jenderal Purnawirawan Sarwo Edhie Wibowo. Sebagai Panglima Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD atau Kopassus saat ini), Sarwo Edhie dinilai berperan dalam penumpasan Pemberontakan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI).

(Baca: Ipar SBY, Pramono Edhie Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung)

Karier Militer

Lulus dari Akademi Militer pada 1980, karier militer Pramono yang cemerlang mengikuti jejak sang ayah.

Lepas dari Akademi, Pramono langsung ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Kemudian, pada 1981, ia ditunjuk menjadi perwira operasi Grup I Kopassandha. Tahun 1984 ia ditunjuk menjadi Komandan Kompi 112/11 Grup 1 Kopassandha.

Pramono kemudian menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Sesko AD) di tahun 1995. Setahun setelahnya, Pramono menempati posisi sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus.

Tahun 1996, ia naik lagi menjadi wakil komandan, hingga terpilih menjadi komandan dua tahun berikutnya. Kemudian, Pramono terpilih menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2001.

Pada periode ini juga, ia masih sempat melanjutkan studi di Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI). Pada 2004, ia meraih jabatan sebagai Perwira TInggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI.

(Baca: Ini Alasan Prabowo Dahulu Dilarang Masuk AS)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...