Pemerintah Teken Perjanjian Kerja Sama Satelit Satria

Image title
3 Mei 2019, 11:24
Penandatanganan perjanjian kerja sama, penjaminan, dan regres proyek satelit multifungsi, yang diberi nama Satelit Republik Indonesia (SATRIA).
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Penandatanganan perjanjian kerja sama, penjaminan, dan regres proyek satelit multifungsi, yang diberi nama Satelit Republik Indonesia (SATRIA).

Pemerintah menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) pada Proyek Satelit Multifungsi (SMF). Satelit Satria (Satelit Republik Indonesia) akan mulai dirakit pada akhir tahun 2019 oleh manufaktur satelit asal Perancis, Thales Alenia Space.

Konsorsium penggarap proyek ini terdiri dari PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera telah ditetapkan sebagai pemenang. Mereka telah membentuk PT Satelit Nusantara Tiga pada 26 April 2019 lalu. Kemudian, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) sebagai penjamin proyek ini.

Advertisement

Satria direncanakan selesai dan siap diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2022. Setelah sampai pada orbit 146 bujur timur, Satria yang menggunakan frekuensi Ka-band dengan teknologi very High Throughput Satellite dengan kapasitas frekuensi 150Gbps diharapkan dapat beroperasi di awal tahun 2023.

Cakupan layanan Satria akan mencapai hampir 150 ribu titik layanan publik, yang terdiri dari sarana pendidikan, fasilitas kesehatan, administrasi pertahanan dan keamanan, serta pemerintahan daerah di seluruh wilayah Indonesia.

(Baca: Tarif Internet 5G Tiga Kali Lebih Mahal, Berat bagi Konsumen Retail)

Proyek ini merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018. “Saya yakin, membangun infrastruktur itu artinya menanam modal yang beberapa tahun mendatang akan mendukung penciptaan kegiatan ekonomi  yang lebih baik di masyarakat kita,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, usai menyaksikan Penandatanganan KPBU ini, Jumat (3/5), di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan, proyek SMF merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menuntaskan persoalan konektivitas pada layanan publik pemerintahan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah 3T tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

“Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang cukup menantang dalam penyediaan jaringan terestrial merupakan alasan utama sehingga teknologi satelit menjadi solusi yang tepat-guna dalam mengentaskan kesenjangan akses broadband internet,” kata Rudiantara.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement