Delapan Langkah Facebook dan WhatsApp Bendung Hoaks Jelang Pemilu

Desy Setyowati
22 Januari 2019, 06:00
Facebook
Katadata

Masyarakat Indonesia bakal memilih calon presiden dan wakilnya, serta anggota legislatif pada 17 April 2019 nanti. Untuk itu, Facebook dan WhatsApp menyiapkan delapan langkah guna membendung informasi palsu (hoaks) seputar pemilihan umum (pemilu).

Facebook memiliki lima strategi untuk meminimalkan penyebaran hoaks di platform-nya. Pertama, melibatkan pihak ketiga untuk memeriksa fakta (third-party fact checking) yakni Tirto.id, AFP, Liputan6, Kompas, Tempo, dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Mereka mendapat sertifikasi dari jaringan pemeriksa fakta internasional independen, Poynter.

Facebook Election Integrity Efforts Katie Harbath menyampaikan, perusahaannya menggunakan sinyal termasuk feedback dari para pengguna dan informasi yang bersifat sensasional (clickbait sensationalist) untuk memprediksi kebohongan.

Apabila tim pemeriksa fakta mengidentifikasi informasi sebagai hoaks, Facebook akan mengurangi penyebaran pesan tersebut. "Kami menurunkan potensinya untuk terbaca hingga 80%," kata dia saat diskusi bertajuk 'Pemuda Memilih' di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (21/1). Pesan ini juga akan diberi tanda hoaks.

(Baca: Mulai Besok, WhatsApp Batasi Pesan Terusan Hanya Lima Kali)

Namun, bila hoaks tersebut sudah terlanjur diunggah ulang oleh akun lain, maka Facebook akan mengirimkan notifikasi. Akun tersebut akan diminta untuk menghapus hoaks tersebut dan tidak menyebarkannya. "Langkah ini akan mengurangi materi yang didapat penyebar hoaks," ujarnya.

Kedua, Facebook menghapus 753,7 juta akun palsu pada Kuartal I-2019. Facebook menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi akun palsu. Bahkan, Facebook menambah 20 ribu Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menangani akun palsu.

Ketiga, meningkatkan transparansi terkait iklan dan halaman untuk organisasi di Facebook. Dengan begitu, pengguna bisa mengetahui pengiklan di balik postingan atau halaman terkait partai atau pemilu. Pengguna juga bisa mempelajari lebih lanjut terkait profil di Facebook, seperti perubahan nama hingga tanggal pembuatan.

Facebook juga menambah SDM di bagian iklan, guna memastikan iklan yang tampil di platform-nya mematuhi standar komunitas. Facebook juga menggunakan mesin untuk mengatasi hal ini. "Pada 2018, kami menyatakan tidak akan memberi izin beriklan untuk halaman yang menyebarkan hoaks," kata Harbath.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...