Lewat Internet, Eatlah Populerkan Aneka Menu Bersaus Telur Asin

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Pingit Aria
6 Maret 2018, 10:43
Gerai Eatlah di Plaza Indonesia
Katadata/Desy Setyowati
Gerai Eatlah di Plaza Indonesia

Ayam goreng saus telur asin telah menjadi tren kuliner Indonesia setahun belakangan. Salah satu pelopornya adalah gerai ‘Eatlah’. Tapi, Eatlah tak ingin telur asin sekadar tren.

“Kami mau ini menjadi casual food bukan yang trendy,” kata Michael Chrisyanto, salah satu pendiri yang kini menjadi Direktur Pemasaran Eatlah kepada Katadata, di Plaza Indonesia, Jakarta, Senin (5/3).

Selain Michael, pendiri Eatlah lainnya adalah Charina Prinandita, Riesky Vernandes. Ketiganya merupakan generasi millennials lulusan Singapura. Di negeri itu pula lah mereka mendapatkan inspirasi untuk membuka Eatlah. “Ini makanan sehari-hari di Singapura,” ujarnya.

Gerai pertama Eatlah dibuka di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Juni 2016 dengan modal sekitar Rp 45 juta. Dengan menu utama Sambal Chicken RiceSalted Egg Chicken Rice, dan Salted Egg Dori Rice seharga Rp 35-55 ribu, Eatlah mendapat sambutan positif.

(Baca juga: Berkah Go-Food bagi Pisang Goreng Bu Nanik)

Tak perlu waktu lama, Eatlah pun membuka cabang lain di kawasan Kelapa Gading, Grogol, Sunter, Cipete, Bintaro, Depok, hingga Bandung. Kini, Eatlah telah memiliki total 11 cabang. “Hampir tiap 2 bulan sekali kami buka gerai baru,” kata Michael. Tapi itu bukan satu-satunya kunci penjualan Eatlah.

Luasnya jaringan penjualan Eatlah didukung oleh kemitraan mereka dengan Go-Food, layanan pesan antar makanan dari Go-Jek. Michael menjelaskan, rata-rata penjualan gerai Eatlah sekitar 300-400 paket per hari. Dari jumlah itu, sebanyak 80% di antaranya merupakan pesanan Go-Food.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...