Konten, Waktu hingga Media, Kunci Cuitan Viral di Twitter

Michael Reily
7 Desember 2017, 08:14
Addie MS
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Musisi Addie MS (kiri) dan Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat (kedua kiri) memandu untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam aksi simpatik warga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/5).

Twitter baru mengumumkan topik-topik percakapan paling populer di Indonesia sepanjang tahun ini. Politik merupakan salah satu tema paling digemari pada platform 280 karakter ini. Tapi, apakah untuk membuat konten viral lalu semua orang harus ikut bicara politik?

Jawabannya tidak. Sebab, informasi seputar dunia hiburan, olahraga, budaya, hingga kejadian sehari-hari bisa saja menarik perhatian orang. Sebab, Twitter merupakan salah satu media sosial yang menjadi referensi masyarakat untuk menceritakan dan mencari tahu suatu peristiwa yang terjadi, secara lokal atau global. Twitter memungkinkan banyak orang melihat sebuah cerita dari berbagai sisi.

Advertisement

Addie MS, musisi yang memiliki hampir 2 juta pengikut di Twitter menyatakan, konten adalah raja. Untuk membuat cuitan viral di Twitter, sebuah akun harus bisa membuat narasi yang original. "Setiap orang memiliki keunikan masing-masing untuk menceritakan sesuatu, dikemas dengan pemilihan kata yang lazim," kata Addie di Jakarta, Rabu (6/12).

Sementara pemegang akun @InfoSuporter Arista menyatakan, ada beberapa hal yang harus diingat masyarakat untuk membuat sebuah cuitan di Twitter menjadi viral.

Pertama, sebagai media sosial, pengguna Twitter yang ingin menambah follower sebaiknya membuat konten yang menarik minat banyak orang. Contohnya, Arista menggunakan Asean Football Federation Cup sebagai momentum pertambahan pengikut secara drastis di Twitter.

“Sewaktu penjualan tiket pertandingan yang permintaannya membludak, @InfoSuporter memberikan konten cuitan langsung di lokasi penjualan tiket untuk memberikan kabar terbaru bagi pengikutnya,” tuturnya.

(Baca juga:  Di Hari Kerja Terakhirnya, Karyawan Twitter Bekukan Akun Donald Trump)

Kiat kedua, berhubungan dengan yang sebelumnya, adalah mengabarkan peristiwa dalam waktu yang cepat. "Saya pernah sedang berjalan di daerah Kelapa Gading, sewaktu macet saya langsung cari tahu di Twitter apa penyebabnya, ternyata terhambat oleh peristiwa kemalingan," ujarnya.

Kecepatan waktu dalam menceritakan sesuatu juga dibenarkan oleh Addie. Menurutnya, banyak orang cenderung memperhatikan media sosial untuk mencari tahu informasi terbaru ketimbang membaca berita. Malah, muncul satu bentuk jurnalisme baru yaitu jurnalisme warga di Twitter.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement