Kabar Reshuffle Kabinet: Jatah Parpol Bertambah, Risma Calon Menteri

Ameidyo Daud Nasution
20 Desember 2020, 09:41
reshuffle, kabinet, jokowi
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Suasana rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/2/2020). Jokowi dikabarkan akan melakukan perombakan Kabinet pada akhir Desember 2020.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melakukan perombakan kabinet pada pekan ini. Reshuffle tersebut kemungkinan akan menambah jatah kursi dua partai politik pendukung utama pemerintah di kabinet untuk mengisi pos menteri yang kosong maupun yang diganti.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id, dua partai politik berpeluang mendapatkan tambahan kursi di kabinet, baik kursi menteri ataupun wakil menteri. “Dua partai itu adalah PDI Perjuangan dan Partai Golkar,” kata seorang sumber yang mengetahui proses tersebut, Sabtu (19/12).

 Pertimbangannya adalah dua partai politik itu berperan besar mendukung agenda utama kebijakan Jokowi dan pemerintahannya dalam beberapa bulan terakhir. Pertama, penyusunan dan pengesahan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja pada Oktober lalu. “Golkar berjasa besar mengegolkan UU itu di tengah berbagai kontroversi dan penolakan banyak,” katanya.

Kedua, suksesnya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember lalu, baik dari sisi penyelenggaraan maupun hasilnya. “PDIP berperan besar memenangkan pilkada di banyak daerah, termasuk di Solo dan Medan,” ujar seorang politisi.

Karena itulah, Golkar dan PDIP berpeluang besar mendapat tambahan kursi menteri di kabinet Jokowi. Saat ini, Golkar memiliki tiga kader di kabinet, yaitu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.

Sedangkan PDIP memegang lima kursi menteri, yaitu Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri PPA Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Namun, Juliari kemudian mundur dari kabinet setelah menyandang status tersangka kasus dugaan korupsi bantuan sosial.

Kursi yang ditinggalkan Juliari kemungkinan akan diisi kembali oleh kader dari PDIP. Calon kuat Menteri Sosial yang baru adalah Tri Rismaharini, yang saat ini tinggal menghitung hari memegang jabatan Walikota Surabaya pasca-pilkada 9 Desember lalu. “Risma diajukan partai ke Presiden,” kata sumber tersebut.

Adapun, kursi Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditinggalkan Edhy Prabowo karena menjadi tersangka kasus korupsi ekspor benur, belum tentu akan diisi kembali oleh kader Partai Gerindra. Ada kemungkinan Gerindra mendapat jatah pengganti kursi menteri lain. Sedangkan Menteri Kelautan dikabarkan akan ditempati oleh Sakti Wahyu Trenggono, yang saat ini menjabat Wakil Menteri Pertahanan.

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dan konfirmasi dari pihak Istana terkait kabar reshuffle tersebut dalam pekan ini. Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Juru Bicara  Fadjroel Rachman, dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian belum merespons telepon dan pesan singkat yang dikirimkan Katadata.co.id.

Sementara itu, politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menyatakan dirinya tak tahu menahu mengenai kabar wacana reshuffle ini. “Bisa dicek kepada Sekretaris Jenderal (PDIP) Hasto (Kristiyanto),” kata Hendrawan, Sabtu (19/12). Adapun Hasto hingga berita ditulis belum merespons pertanyaan Katadata.co.id soal pergantian anak buah Jokowi.

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul
Editor: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...