Risiko Investasi BUMN di Startup Digital

Piter Abdullah Redjalam
Oleh Piter Abdullah Redjalam
26 Mei 2022, 16:20
Piter Abdullah
Katadata | Joshua Siringo-ringo
Piter Abdullah

Transformasi digital adalah keniscayaan. Sadar atau tidak sadar kemajuan teknologi menggiring masyarakat beralih dari operasi manual ke operasi digital dengan memanfaatkan jaringan internet.

Tidak berlebihan apabila kemudian dikatakan gaya hidup digital adalah gaya hidup masa depan. Ketika seluruh aspek kehidupan di masa depan sudah digital, tidak satupun industri yang tak tersentuh oleh perkembangan teknologi digital.

Proses transformasi digital di Indonesia sudah berjalan cukup cepat. Prosesnya tercerminkan dari perubahan gaya hidup dan kemunculan berbagai startup digital.

Sepuluh tahun yang lalu belanja secara online masih tak lazim. perusahaan e-commerce juga masih sangat sedikit. Tapi kini, banyak masyarakat yang sudah nyaman belanja secara online dengan pilihan tempat belanja yang begitu banyak.

Kepastian bahwa kehidupan masa depan adalah kehidupan digital mendorong kemunculan banyak startup digital. Kisah sukses startup seperti Gojek dan Bukalapak – yang membuat pendirinya mendadak menjadi Sultan – menjadi pendorong kemunculan banyak startup digital di Indonesia.

Indonesia bahkan disebut sebagai negara dengan jumlah perusahaan startup digital terbanyak ke-5 di dunia. Merujuk laporan Startup Ranking, pada tahun 2022 Indonesia memiliki 2.346 startup digital.  Bayangkan berapa jumlah tenaga kerja yang bisa diserap oleh semua startup tersebut ketika perusahaan itu sudah berkembang lebih besar.

Yang lebih membanggakan, dari sekian banyak startup digital tersebut terdapat 10 startup yang sudah tergolong unicorn, dan dua di antaranya bahkan sudah decacorn. Artinya, perusahaan startup di Indonesia memiliki valuasi yang sangat besar, lebih dari Rp14 triliun, atau bahkan lebih dari Rp140 triliun. 

Meskipun selalu ada pertanyaan terkait metode yang digunakan, valuasi perusahaan startup unicorn dan decacorn tersebut sesungguhnya sangat wajar dengan mempertimbangkan potensi ekonomi digital di Indonesia.

Dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa disertai dengan penetrasi internet dan kepemilikan mobile phone yang tinggi, Indonesia memang merupakan pasar sangat potensial. Ketika sebuah startup mampu memanfaatkan pasar digital Indonesia yang begitu besar, valuasinya akan bernilai luar biasa.

Keberadaan perusahaan-perusahaan startup unicorn dan decacorn tidak hanya memunculkan kebanggaan, tetapi juga berdampak sangat positif bagi perekonomian dan industri digital di Indonesia.

Unicorn dan decacorn mampu menarik modal asing masuk besar-besarn ke Indonesia, menciptakan banyak lapangan kerja dan menumbuh-kembangkan beribu-ribu UMKM. Unicorn dan decacorn Indonesia telah dan akan terus menjadi etalase produk-produk lokal sekaligus meningkatkan nilai merek-merek Indonesia.

Modal Asing dan Masuknya BUMN

Besarnya modal asing yang masuk ke unicorn dan decacorn di Indonesia memang kemudian memunculkan kritik tersendiri. Unicorn dan Decacorn disebut-sebut bukan lagi perusahaan Indonesia dan oleh karena itu tidak bisa lagi dibanggakan.

Kritik dan anggapan ini sangatlah tidak tepat. Di berbagai negara, penggerak startup adalah modal asing. Apalagi Indonesia yang memang sangat bergantung kepada modal asing.

Kekhawatiran akan kepemilikan asing sedikit berkurang dengan masuknya investasi BUMN di berbagai unicorn dan decacorn di Indonesia. Beberapa BUMN, baik secara langsung maupun melalui anak-anak perusahaan, sejak beberapa tahun terakhir aktif melakukan investasi di startup yang baru tumbuh atau di startup yang sudah berkembang menjadi unicorn/decacorn.

Halaman:
Piter Abdullah Redjalam
Piter Abdullah Redjalam
Dosen Perbanas, Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Tanah Pusaka
Editor: Redaksi

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...