Komnas HAM Dorong Penyelamatan Nakes yang Hilang Saat Bentrok Kiwirok

Rezza Aji Pratama
25 September 2021, 12:59
Kiwirok
Katadata
Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) turun dari helikopter milik TNI AD di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat (17/9/2021). Sembilan dari 11 tenaga kesehatan Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang yang menjadi korban penyerangan KKB pada Senin (13/9/2021) di evakuasi ke Jayapura untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey, Kota Jayapura. ANTARA FOTO/Indrayadi TH/hp.

Komnas HAM mengonfirmasi Gerald Sokoy, tenaga kesehatan yang selamat dalam penyerangan di Kiwirok, Papua, saat ini berada di tangan Kelompok Bersenjata.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan pihak KKB untuk memulangkan Gerald. KKB juga disebut setuju atas kesepakatan tersebut. “Prioritas kami saat ini adalah memastikan Gerald pulang dengan selamat,” ujarnya, Sabtu, (25/9).

Sebelumnya, kelompok bersenjata pimpinan Lamek Taplo adu tembak dengan aparat keamanan di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua pada 13 September 2021. Dalam peristiwa tersebut, 11 tenaga kesehatan terjebak di klinik kesehatan tidak jauh dari lokasi kejadian. Sejumlah saksi menyebutkan para tenaga kesehatan sudah dijamin keselamatannya oleh kelompok KKB. Namun, saat kejadian tidak sedikit nakes yang dianiaya.

Salah satu nakes yakni Gabriela Meilani sempat lari menyelamatkan diri. Nahas, ia terjatuh ke jurang sedalam 500 meter dan meninggal dunia. Sementara itu, nakes lainnya yakni Gerald Sokoy menghilang hingga tidak ketahui rimbanya. Belakangan, KKB mengaku menemukan Gerald yang sedang tersesat.

“Kabarnya ini kelompok yang berbeda dengan barisan penyerang Lamek Taplo,” ujar Taufan.

Kendati demikan, ia tidak mengetahui secara pasti sebab struktur organisasi KKB berbeda dengan komando gerilyawan lain yang pernah Taufan Temui. Terkait dengan Gerald, Komnas HAM saat ini terus menjalin komunikasi intensif dengan KKB. Namun, ia juga meminta jaminan keselamatan bagi Gerald anggota Komnas HAM yang akan melakukan misi penjemputan. 

Di sisi lain, Gerald juga mengutuk aksi serangan KKB yang melibatkan tenaga kesehatan. Ia menilai hal tersebut sudah mencederai hukum internasional terutama Konvensi Jenewa. Dalam perjanjian tersebut, aksi militer tidak boleh melibatkan warga sipil apalagi tenaga kesehatan. Ini juga termasuk larangan menyerang fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan klinik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...