Demokrat Kubu Moeldoko: Elektabilitas Partai Ada di Papan Tengah

Image title
21 Oktober 2021, 13:28
Sekjen DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsa (tengah) bersama kuasa hukum Bambang Widjojanto (kiri) bersiap mengikuti sidang mediasi gugatan terhadap politisi dari kelompok kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara di Pengadilan Negeri (PN)
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Sekjen DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsa (tengah) bersama kuasa hukum Bambang Widjojanto (kiri) bersiap mengikuti sidang mediasi gugatan terhadap politisi dari kelompok kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Sidang mediasi tersebut berlangsung untuk ketiga kalinya.

Pimpinan Partai Demokrat kubu Moeldoko menyebut partai masih punya banyak pekerjaan rumah meskipun disebut masuk tiga besar dalam survei elektabilitas terbaru oleh Center for Political Communication Studies (CPCS).

Muhammad Rahmad, Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, mengatakan berdasarkan komunikasi internal, posisi Demokrat masih di papan tengah. Ia bahkan menyebut konsolidasi kader justru ada di titik nadir. 

"Kami tidak tergiur dengan hasil survei tiga besar. Boleh jadi, itu adalah racun yang sengaja dihidangkan untuk memperpendek usia," ujar Rahmad kepada katadata pada Kamis (21/10).

Berbeda dengan kubu Moeldoko, kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa pihaknya mensyukuri hasil tersebut. Kepala Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyampaikan hal tersebut merupakan suatu harapan dan kepercayaan besar yang diberikan rakyat.

 "Ini tanggung jawab besar yang perlu kami jaga dengan baik," katanya saat dihubungi Katadata, Kamis (21/10).

Sebelumnya, hasil survei CPCS menunjukkan Partai Demokrat merangsek ke posisi tiga dalam soal elektabilitas. Demokrat bahkan menggeser Partai Golkar yang sebelumnya konsisten berada di posisi tersebut. Demokrat memperoleh angka 10,6% di bawah PDIP dan Gerindra yang berada di posisi pertama dan kedua dengan perolehan angka masing-masing 17,4% dan 13,3%.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan keputusan Demokrat sebagai oposisi ikut mengerek elektabilitas partai. Selain itu, Ujang juga berpendapat bahwa konflik internal demokrat menjadi faktor naiknya elektabilitas.

"Jadi jika masyarakat banyak kecewa terhadap pemerintah, maka yang diuntungkan partai oposisi. Makanya suara Demokrat naik," Ujang kepada katadata pada Kamis (21/10).

Halaman:
Reporter: Nuhansa Mikrefin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...