Relawan Ganjar Pranowo Sebut Terlalu Dini Rayakan Elektabilitas

Image title
21 Oktober 2021, 17:57
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memegang obor untuk menyalakan kembali Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (20/4/2021). Situs Api Abadi Mrapen yang sempat mati pada 25 September 2020 akibat aktivitas pengeboran s
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memegang obor untuk menyalakan kembali Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (20/4/2021). Situs Api Abadi Mrapen yang sempat mati pada 25 September 2020 akibat aktivitas pengeboran sumur oleh warga sekitar yang menyebabkan bocornya aliran gas alam yang mensuplai situs itu dinyalakan kembali dengan membuat aliran gas dari sumur gas yang baru di sekitar situs.

Barisan pendukung Ganjar Pranowo menilai masih terlalu dini untuk merayakan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu yang menempati posisi pertama dalam survei terbaru Center for Political Communication Studies (CPCS).

Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo Albertus Sumbogo mengatakan hasil survei tersebut belum dapat digunakan sebagai patokan. Namun, ia menysukuri ikhtiar politik Ganjar selama ini membuahkan hasil. 

"Setidaknya sementara ini Ganjar dapat diterima oleh banyak kalangan dan dianggap paling ideal untuk maju sebagai calon presiden," ujarnya kepada Katadata, Kamis (21/10).

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan raihan peringkat pertama Ganjar Pranowo diraih karena kerja politiknya yang masif. Hal tersebut tentu juga tidak lepas dari peranan para relawan Ganjar.

"Di saat yang sama Prabowo jarang melakukan kerja-kerja politik," ujar Ujang kepada katadata pada Kamis (21/10).

Kendati demikian,  Ujang menyampaikan skenario PDIP tetap akan memprioritaskan Puan Maharani untuk maju sebagai capres dalam Pilpres 2024 mendatang. Pengamat Politik Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyampaikan bahwa elektabilitas yang dicapai baik oleh Ganjar maupun Puan merupakan elektabilitas personal. Padahal menurut Dedi seharusnya yang dihitung adalah elektabilitas PDIP sebagai suatu partai politik yang akan maju dalam Pilpres 2024 mendatang.  

Pengamat Politik Arif Nurul Iman menyampaikan tingginya elektabilitas Ganjar jelang Pilpres 2024 mendatang merupakan suatu investasi politik bagi ganjar untuk maju sebagai capres. Meski demikian dirinya menyampaikan masih terlalu dini untuk menentukan apakah Ganjar atau Puan yang akan maju bersama PDIP. Hal ini karena Ganjar dan Puan masih memiliki peluang naik atau melorot dalam elektabilitas.

Halaman:
Reporter: Nuhansa Mikrefin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...