KTT G20 Jadi Momentum Indonesia untuk Berbenah
Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 mendatang dinilai dapat menjadi momentum bagi indonesia untuk berbenah diri.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyampaikan dengan ditunjuknya Indonesia sebagai presidensi KTT G20, Indonesia tidak punya pilihan selain berbenah agar bisa menjadi tuan rumah yang baik.
"Jadi indonesia pasti mau tidak mau berbenah infrastruktur sarana prasarana transportasi IT dan sebagainya dan ini kesempatan betul-betul untuk menata diri supaya kita bisa menjadi tuan rumah yang baik," ujar Sudirman dalam diskusi daring pada Kamis (28/10).
Selain itu, gelaran KTT G20 juga dinilai sebagai kesempatan untuk mengubah persepsi dunia mengenai diplomasi Indonesia. Didapuknya Indonesia sebagai tuan rumah disebutnya akan memperbaiki persepsi yang dinilai terlalu melihat ke dalam atau fokus dengan diri sendiri dan sekaligus menepis pandangan bahwa Indonesia terlalu memblok suatu wilayah.
Selain itu kesempatan ini juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk tampil sebagai pemimpin dengan menjadi jembatan dengan negara lain yang saat ini masih kesulitan dan terus berkembang. Indonesia dinilai memiliki kesempatan untuk menjadi jembatan antara negara berkembang dengan negara maju.
Kesempatan ini juga dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk unjuk gigi mengenai berbagai aspek dalam negara seperti tentang penegakan hukum, indeks demokrasi, persepsi korupsi dan bahkan tingkat kepuasan kepuasan masyarakat terhadap pemerintah. Menurut Sudirman, Indonesia harus mampu menjawab pembahasan tersebut untuk memberikan persepsi baik tentang Indonesia.
"Meski bukan menjadi agenda utama pasti akan menjadi diskusi akan menjadi pembahasan atau pertanyaan-pertanyaan. Kita nih mesti siap dengan jawaban yang meyakinkan," ujarnya.
Menurut Sudirman, bisa bicara banyaknya indonesia tidak diukur ekonomi, melainkan bagaimana membawakan konteks yang menarik sebagai penghubung antara negara maju dengan berkembang. Indonesia sebagai negara tropis dinilai memiliki banyak potensi untuk bercerita mengenai perubahan iklim, transisi energi, membangun ekonomi kreatif dan bahkan evolusi dalam digital.
"Tentu saja ukuran ekonomi akan memberi pengaruh tersendiri, tapi saya kira kreativitas kita untuk mengelola agenda-agenda itu akan menjadi penentu juga apakah kita bisa jadi tuan rumah yang menarik," jelas Sudirman.