Kekhawatiran Omicron Mereda, Rupiah Diramal Menguat Rp 14.150 per US$

Abdul Azis Said
27 Desember 2021, 09:57
Pegawai menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (5/11/2021).
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Pegawai menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,17% ke level Rp 14.222 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Namun rupiah diramal berbalik melanjutkan penguatan berkat kekhawatiran pasar terhadap Omicron yang semakin mereda meski kasus positifnya terus naik.

Mengutip Bloomberg, rupiah menguat ke Rp 14.199 pada pukul 09.15 WIB. Kendati demikian ini belum berhasil menyentuh posisi penutupan pekan lalu di Rp 14.197 per dolar AS.

Advertisement

Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi. Dolar Hong Kong menguat 0,01% bersama dolar Singapura dan ringgit Malaysia sebesar 0,1%, dolar Taiwan 0,06%, won Korea Selatan 0,03% dan rupee India 0,3%. Sementara yen Jepang melemah 0,04% bersama peso Filipina 0,16%, yuan Cina 0,03% dan bath Thailand 0,23%.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah bisa menguat hingga level Rp 14.150 pada perdagangan hari ini, dengan potensi pelemahan di kisaran Rp 14.220 per dolar AS. Penguatan nilai tukar didorong kekhawatiran terhadap Omicron yang terus membaik.

"Sebagian pelaku pasar menganggap Omircron tidak akan menganggu pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung karena banyak riset menyebutkan dampaknya hanya ringan ke penderita," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Senin (27/12).

Kekhawatiran tampaknya mereda usai rilis sejumlah hasil studi pekan lalu yang menunjukkan pasien positif Omicron lebih kecil kemungkinan dirawat dibandingkan varian lainnya. Meski demikian, kasus Omicron terus meningkat di sejumlah wilayah dalam beberapa pekan terakahir.

Studi Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menunjukkan pasien positif Omicron diperkirakan antara 31-45% lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan pasien yang terkena varian Delta.

Pada saat yang sama, Badan Pengawas Obat Amerika Serikat (FDA) pekan lalu juga telah mengonfirmasikan bahwa obat antiviral jenis Merck dan Pfizer efektif melawan Omicron. Dua jenis obat tersebut dinilai mampu menghambat virus bereplikasi.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement