Antisipasi Omicron, Perancis dan Jerman Ketatkan Pembatasan Sosial

Cahya Puteri Abdi Rabbi
28 Desember 2021, 09:14
Staf medis mempersiapkan pasien yang membutuhkan unit pendukung kehidupan ECMO (extracorporeal membrane oxygenation) untuk pemeriksaan CT di Unit Perawatan Intensif (ICU) penyakit virus corona (COVID-19) dari klinik \"Klinikum Darmstadt\" di Darmstadt
ANTARA FOTO/REUTERS/Kai Pfaffenbach/hp/sa.
Staf medis mempersiapkan pasien yang membutuhkan unit pendukung kehidupan ECMO (extracorporeal membrane oxygenation) untuk pemeriksaan CT di Unit Perawatan Intensif (ICU) penyakit virus corona (COVID-19) dari klinik \"Klinikum Darmstadt\" di Darmstadt, Jerman, Sabtu (11/12/2021).

Pemerintah Perancis mengetatkan pembatasan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 di tengah kekhawatiran penyebaran varian Omicron

Otoritas Perancis akan mewajibkan karyawan untuk bekerja dari rumah mulai 3 Januari 2022. Selain itu, pertemuan publik juga akan dibatasi hingga 2.000 orang untuk acara dalam ruangan.

Aturan baru juga mencakup pembatasan pertemuan publik di luar ruangan yang akan dibatasi hingga 5.000 orang. Selain itu, pemerintah menerapkan larangan makan dan minum di dalam transportasi bagi pelaku perjalanan jarak jauh.

Klub malam akan tetap tutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. Penggunaan masker juga akan diwajibkan di pusat kota. Pemerintah setempat juga memperpendek jangka waktu antara suntikan vaksin booster dari empat bulan setelah vaksinasi terakhir menjadi tiga bulan.

Masyarakat yang akan memasuki ruang publik diwajibkan menunjukkan bukti vaksinasi selain hasil tes negatif. Aturan ini akan mulai berlaku 15 Januari 2022 mendatang.

Kendati demikian, Perdana Menteri Perancis Jeann Castex tidak memberlakukan penguncian penuh atau jam malam pada malam Tahun Baru. Sekolah juga akan dibuka kembali seperti yang direncanakan pada 3 Januari.

Dilansir dari BBC, aturan baru tersebut diumumkan ketika Perancis mencatat lebih dari 100.000 kasus baru pada hari Sabtu (25/12). Ini merupakan jumlah tertinggi yang dilaporkan di negara itu sejak pandemi dimulai.

"Pandemi ini seperti film tanpa akhir," kata Castex, dikutip dari BBC, Selasa (28/12).

Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran mengatakan, jumlah kasus virus corona berlipat ganda setiap dua hari. Ia memperingatkan akan ada gelombang kasus baru yang besar.

Menurut data dari otoritas kesehatan masyarakat Perancis, negara itu saat ini memiliki rata-rata lebih dari 70.000 kasus harian baru. Pada Senin (27/12), tercatat lebih dari 1.600 pasien rawat inap baru, sehingga jumlah total pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 menjadi 17.000 orang.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...