Indonesia dan Malaysia Bersatu Respons Aturan Deforestasi UE

Rezza Aji Pratama
25 Mei 2023, 11:22
Deforestasi
Kemenko Perekonomian

Pemerintah Indonesia bersiap memulai kampanye guna merespons aturan anti-deforestasi Uni Eropa yang dinilai bakal menghambat arus ekspor komoditas Indonesia, terutama kelapa sawit.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan akan terbang ke Brussel, Belgia pada 30-31 Mei mendatang untuk membahas persoalan ini. Airlangga akan bergabung dengan Pemerintah Malaysia yang diwakili oleh Menteri Perkebunan dan Komoditas Dato’ Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof untuk menyuarakan kekhawatiran kedua negara terkait aturan anti-deforestasi.

Advertisement

Sebelum menjalankan misi gabungan ini, Menko Airlangga menemui Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Timor Leste Vincent Piket pada Rabu (24/5). Dalam pertemuan ini, ia menyuarakan soal kekhawatiran Indonesia dan Malaysia bahwa aturan anti-deforestasi akan berdampak negatif terhadap petani kecil kelapa sawit dan komoditas lainnya.

“Kami ingin menekankan bahwa EUDR membebani petani kecil, karena mereka harus mematuhi prosedur administratif sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan regulasi tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Misi gabungan Indonesia-Malaysia ke Markas UE ini merupakan tindak lanjut pertemuan bilateral kedua menteri pada bulan Februari 2023 lalu. Salah satu agenda utamanya adalah untuk menyuarakan kekhawatiran  kedua negara terhadap kebijakan anti-deforestasi Uni Eropa. Kebijakan ini dinilai diskriminatif dan akan berdampak negatif pada akses pasar sejumlah komoditas, terutama kelapa sawit ke Uni Eropa. 

Dalam misi tersebut juga akan diidentifikasi langkah-langkah yang dapat ditempuh agar ketentuan tersebut tidak membebani para petani. Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa peraturan ini dapat mengecualikan peran penting petani kecil dalam rantai pasokan global dan gagal untuk mengakui signifikansi dan hak mereka.

Halaman:
Reporter: Rezza Aji Pratama
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement