Bauran EBT Belum Maksimal, IESR Minta Pemerintah Kejar PLTS Atap

Rezza Aji Pratama
1 Februari 2023, 13:54
EBT
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.
Pekerja memeriksa panel-panel surya dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap pabrik Danone-AQUA Mambal di Badung, Bali, Rabu (31/8/2022).

Pemerintah dinilai kurang ambisius mengejar target 23% bauran energi baru terbarukan (EBT) di 2025, terutama untuk sektor energi surya.

Dalam capaian kinerja Kementerian ESDM 2022, bauran EBT di energi primer hanya naik 0,1%. Sementara bauran di sektor pembangkit listrik hanya naik 0,45%. Ini tertinggal jauh jika dibandingkan dengan produksi batu bara yang meningkat 3% sepanjang tahun lalu.

Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), mengatakan bauran energi terbarukan di pembangkitan listrik tercatat sebesar 14,5% dengan kapasitas terpasang mencapai 12.542 MW. Kapasitas terpasang ini melebihi target 2022, tetapi masih jauh dari target minimal 24 GW di 2025. 

“Ada kekeliruan dan minimnya terobosan dalam strategi pengembangan energi terbarukan. Sejak 2019, kapasitas pembangkit energi terbarukan hanya tumbuh 2 GW,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Rabu (1/2).

Menurut Fabby, pengembangan energi terbarukan tersandera dengan dilanjutkannya pembangunan PLTU di program 35 GW. Ia menyebut pemanfaatan energi surya secara masif seharusnya menjadi langkah strategis pemerintah untuk mencapai target bauran energi terbarukan. 

PLTS atap menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak 2021 dengan target 3,6 GW hingga 2025. Namun, menurut Fabby hal ini terganjal oleh keengganan PLN menerapkan Permen ESDM No. 26/2021.  Dari target kapasitas terpasang energi surya 893 MW di 2022, yang tercapai hanya 270 MW. 

Halaman:
Reporter: Rezza Aji Pratama
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...