Sejarah Impor Beras Indonesia Sejak Era 1950-an

Dzulfiqar Fathur Rahman
20 Desember 2022, 11:11
Impor beras
Dokumentasi Humas Bulog

Perusahaan umum Badan Urusan Logistik (Bulog) telah memperoleh mandat untuk mengimpor 200.000 ton beras hingga akhir 2022 untuk mengisi stok pemerintah. Walaupun Indonesia sempat swasembada, langkah impor beras seperti ini telah terjadi sejak 1950-an.

Bulog berencana untuk mengimpor beras lagi hingga 300.000 pada awal 2023. Perusahaan plat merah itu membeli beras dari Thailand, Pakistan, Vietnam, dan Myanmar. Data Badan Pusat Statistik (BPD) menyebut negara-negara ini merupakan sumber impor terbesar Indonesia dari tahun ke tahun

(Baca: Bulog Impor Beras 500.000 Ton dari 4 Negara, Vietnam Datang Pertama)

Walaupun selalu kontroversial, pemerintah telah mengimpor beras sejak 1950-an. Indonesia mengimpor kira-kira 400.000 ton beras antara 1951 dan 1955, berdasarkan data dari ekonom Faisal Basri, mengutip profesor ekonomi Australia National University (ANU) Pierre van der Eng.

Keputusan impor beras menandai keterlibatan pemerintah dalam pasar. Pemerintah mengimpor beras untuk mengamankan cadangan dan pasokan di dalam negeri ketika terjadi kekurangan. Di sisi lain, pemerintah juga mengendalikan impor untuk menjaga harga beras lokal dan dengan demikian melindungi petani.

Pemerintah mencapai tujuan ini lewat Bulog sejak 1964. Badan usaha milik negara (BUMN) ini melanjutkan peran dari Voedings Middelen Fonds (VMF), sebuah perusahaan pangan dari masa penjajahan Belanda.

Pada 1980-an, pemerintah berhasil menekan impor beras Indonesia, seiring dengan pencapaian swasembada. Pencapaian ini menyusul berbagai program pemerintah, termasuk investasi ke sistem irigasi dan pengembangan bibit produktif.

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...