Peringatan Tritura 10 Januari: Ketika Soekarno Terjepit Hiperinflasi

Amelia Yesidora
10 Januari 2023, 15:44
Pekerja menyelesaikan pemindahan monumen Tritura atau tugu 66 di Taman Menteng, Jakarta, Senin (8/8/2022). Pemprov DKI Jakarta memindahkan tugu 66 dari kawasan jalan Rasuna Said, Kuningan ke Taman Menteng karena tertutup halte busway dan terhalang stasiun
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Pekerja menyelesaikan pemindahan monumen Tritura atau tugu 66 di Taman Menteng, Jakarta, Senin (8/8/2022).

Hari ini tepat 57 tahun lalu, para mahasiswa ramai-ramai melakukan unjuk rasa di jalanan. Selama empat hari, mulai 10-13 Januari 1996, mahasiswa melakukan demonstrasi terkait tragedi berdarah Gerakan 30 September (G30S) 1965. Mereka menganggap pemerintahan Orde Lama pimpinan Soekarno gagal setelah kejadian tersebut.

Dalam unjuk rasa, mahasiswa menyerukan tiga tuntutan yang kemudian dikenal dengan istilah Tritura (tiga tuntutan rakyat). 

Keadaan Indonesia pada awal 1966 memang sedang kritis. Menurut buku Aneka Macam Versi Supersemar yang ditulis Pusat Data dan Analisis Tempo, Soekarno masih menolak membubarkan PKI, tiga bulan pasca pemberontakan G30S terjadi. Sementara angkatan 66 yang menjadi motor unjuk rasa ini yakin bahwa PKI adalah dalang dari penculikan tujuh orang jenderal di tanggal 30 September itu. 

Tidak hanya sisi politik, sisi ekonomi Indonesia pun mencekam. Hiperinflasi meroket hingga 500%. Ibnu Sutowo dalam otobiografinya 'Saatnya Saya Bercerita' mengatakan ia yang saat itu menjabat sebagai Direktur Pertamina soal kenaikan harga BBM. Kala itu, ia diperintahkan Wakil Perdana Menteri III Chaerul Saleh menaikkan harga bensin dari Rp 4 menjadi Rp 250. 

Belum lagi kebijakan sanering yang dikenal dengan nama Gunting Syafrudin resmi berlaku pada 1950. Dengan kebijakan ini, nilai uang dari Rp 1000 menjadi hanya Rp 1. Sanering adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui pemangkasan nilai mata uang. Biasanya, ini dilakukan ketika negara mengalami krisis dan ingin mengurangi peredaran uang di masyarakat.

Tritura di Ramadhan 1966

Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, unjuk rasa ini diikuti oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI). 

Tidak hanya dari kubu mahasiswa dan pelajar, turut serta pula Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI) dan lainnya. 

Maka pagi itu, Senin 10 Januari 1966, KAMI Universitas Indonesia mulai bergerak ke gedung Sekretariat Negara yang berlokasi di Jalan Veteran. “Sepanjang jalan, yel-yel mereka membakar semangat: “Turunkan Harga Beras’, “Singkirkan Menteri yang Tidak Becus”, “Ganyang Menteri Goblok”, “Ganyang Subandrio”,” kata buku terbitan Tempo tersebut.

Orang pertama yang ingin mahasiswa cari adalah Wakil Perdana Menteri III Chaerul Saleh, namun pagi itu yang dicari sedang tidak di lokasi. Mahasiswa pun menunggu di jalan hingga Chaerul muncul.

Salah satu presidium KAMI, Cosmas Batubara, yang juga menjadi pentolan unjuk rasa, menceritakan bahwa sebagian besar demonstran kala itu sedang berpuasa. Memang, bulan Januari 1966 kala itu bertepatan dengan bulan Ramadhan. Dalam otobiografinya, Cosmas Batubara, Sebuah Otobiografi Politik, diceritakan semua mahasiswa menunggu hingga sore hari dalam keadaan haus dan lapar. Bahkan sholat pun dilakukan di jalan.

Hingga pada sore hari, akhirnya Chaerul Saleh yang dinanti-nanti datang juga. Di depan Chaerul, Cosmas membacakan Tiga Tuntutan Rakyat alias Tritura, sebelum disampaikan secara tertulis. Namun, sumber lain menyebutkan bahwa pembacaan Tritura terjadi pada puncak demonstrasi, yakni 12 Januari 1966. Ketiga tuntutan itu antara lain:

  1. Bubarkan PKI beserta ormasnya
  2. Ritul (rombak) Kabinet Dwikora
  3. Turunkan harga 

Aksi Demonstrasi Kian Liar hingga Martir Revolusi

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...