• Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong pengembang lokal membuat aplikasi pesaing Steam seiring dengan pemblokiran platform tersebut terkait dengan pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik.
  • Pesaing terdekat Steam, Epic Games, sudah menggelontorkan lebih dari US$ 1 miliar untuk mengusik dominasi Steam tetapi belum juga berhasil.
  • Mengandalkan pengembang lokal untuk membuat produk kompetitor Steam dinilai tidak realistis dari sisi waktu dan biaya.

Rakaputra Paputungan mengaku kaget saat mengetahui Steam diblokir Kementrian Komunikasi dan Informatika pada akhir pekan lalu. Pria yang bekerja sebagai PR Manager di Agate International ini tidak tahu menahu mengenai kebijakan tersebut. Agate International, salah satu pengembang gim lokal yang sudah beroperasi sejak 2009, sebetulnya sudah sering menjalin komunikasi dengan Kemkominfo. 

Namun, dalam persoalan ini, komunitas pengembang gim lokal seperti Agate justru tidak dilibatkan dalam pemblokiran Steam. Raka menuturkan ia memang mengetahui pemerintah akan memblokir sejumlah aplikasi terkait pendaftaran PSE. Namun, ia tidak tahu kapan akan dilakukan dan apa saja aplikasi yang akan diblokir.

Advertisement

“Sebetulnya niatnya baik. Tetapi komunikasi dengan industri lokal masih sangat kurang,” katanya saat dihubungi Katadata.

Agate sempat kelimpungan sebab perusahaan berencana meluncurkan gim terbarunya di Steam pada Februari 2023 mendatang. Gim yang diberi nama ‘Valthirian Arc: Hero School Story 2’ itu saat ini sebetulnya sudah tersedia di Steam melalui fitur early access. Fitur semacam ini biasa dilakukan oleh pengembang gim untuk menjajal produknya sebelum melakukan peluncuran penuh. 

Sebagai pengembang lokal, Agate saat ini memproduksi gim untuk berbagai platform. Mulai dari versi mobile yang dipasarkan lewat Google Playstore dan AppStore, gim konsol lewat Playstation dan Nintendo, hingga gim Personal Computer (PC). Khusus untuk jenis terakhir, Steam menjadi andalan utama Agate untuk menyasar komunitas gamers global.

Pemblokiran Stem secara mendadak membuat developer gim kesulitan mengakses pasar global. Raka menuturkan sebagai pengembang, ia juga jadi kesulitan melakukan riset gim-gim terbaru yang ada di Steam ketika aksesnya diblokir. 

“Padahal sebagai pengembang, itu penting sekali untuk mengetahui tren terbaru industri gim,” katanya. 

Kementerian Kominfo memblokir sejumlah platform pada Sabtu (30/6) karena belum mendaftar Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Selain Steam dan Epic Games, pemerintah juga memportal akses terhadap layanan pembayaran Paypal. 

Kebijakan ini segera menuai protes dari publik. Sepanjang akhir pekan itu, Kementerian Kominfo menerima kritik dan hujatan tak berkesudahan. Beberapa orang bahkan sampai mengirimkan karangan bunga ke kantor Kementerian Kominfo sebagai bentuk protes. 

Bagi para gamers, keberadaan Steam seperti tak tergantikan. Platform ini merupakan distributor game sekaligus tempat berkumpul para gamers dari seluruh dunia. Di sini, pemain bisa membeli, memainkan, sekaligus berdiskusi dengan jutaan gamers lainnya. 

Patrick misalnya, sudah menggelontorkan Rp 4 juta untuk membeli gim-gim di Steam sejak 2013. Saat Steam diblokir, ia mengaku bisa mengakalinya dengan beberapa cara. Ia pun mempertanyakan esensi pemblokiran tersebut. 

"Gampang dilewat [pemblokiran Steam]. Saya tidak melihat manfaatnya sama sekali. Hanya membuang waktu saja," katanya saat dihubungi Katadata. 

Lebih dari itu, Steam juga menjadi lapak jualan utama para pengembang gim lokal. Para pengembang ini biasanya mendistribusikan game buatannya di Steam agar bisa dinikmati oleh penggemar dari seluruh dunia. 

“Mayoritas pendapatan developer game Indonesia berasal dari penjualan game PC [personal computer] di pasar luar negeri, dengan platform terbesarnya adalah Steam,” kata Ketua Asosiasi Games Indonesia (AGI) Cipto Adiguno, kepada Katadata.

Ini membuat pemblokiran Steam sejatinya lebih berat dampaknya bagi pengembang gim lokal. Pasalnya, mereka akan kesulitan melakukan pembaruan atau mengunggah produknya di platform tersebut. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Kris Antoni, pendiri Toge Production yang merupakan salah satu pengembang gim lokal. Kris menuturkan pemblokiran Steam menghambat produksi dan pemasaran pengembang gim Indonesia. Selain itu, ada potensi meningkatkan pembajakan gim karena para gamer tidak bisa mengakses platform tersebut.

Steam saat ini memang menjadi salah satu cara terbaik mengurangi pembajakan. Pengguna bisa membeli gim orisinil dengan aman dan mudah. “Apabila diblokir orang akan kembali membajak karena tidak ada pilihan lain,” kata Kris saat dihubungi Katadata

10 Game Online Terlaris
10 Game Online Terlaris (Katadata)
 

Platform Pesaing Steam?

Setelah menuai protes keras, Kominfo akhirnya membuka kembali blokir platform Yahoo dan Valve Corporation pada Selasa (2/8). Ini termasuk Steam serta gim Counter Strike: Global Offensive dan Dota. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan pihaknya telah berhasil berkomunikasi dengan Yahoo dan Valve sehingga memutuskan untuk membuka blokir. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement