Langkah Erick Thohir Transformasi BUMN Buahkan Kinerja Positif

Kementerian BUMN gencar mendorong berbagai program yang pro kerakyatan.
Anshar Dwi Wibowo
15 Februari 2023, 09:55
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama dengan Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury (kiri) dan Kartika Wirjoatmodjo (kanan) menyampaikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/2/20
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama dengan Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury (kiri) dan Kartika Wirjoatmodjo (kanan) menyampaikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023). Rapat tersebut membahas evaluasi kinerja Kementerian BUMN tahun 2022.

Sejak ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri BUMN di 2019, Erick Thohir telah mengambil berbagai langkah signifikan untuk melakukan transformasi besar-besaran di lingkup BUMN. 

Dalam pernyataannya tahun lalu, Erick mengatakan bahwa BUMN merupakan sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia. Kontribusinya dibutuhkan sebagai motor penggerak ekonomi, terutama di masa sulit pandemi Covid-19. 

Advertisement

“Sudah seyogyanya BUMN jadi motor penggerak ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat," tuturnya. 

Demi mewujudkan transformasi, inovasi, dan efisiensi bagi seluruh perusahaan pelat merah, Erick mewanti-mewanti pentingnya sinergi antara BUMN dengan perusahaan swasta karena transformasi ini tidak bisa dijalankan sendiri. 

Ia juga menegaskan agar BUMN dapat memprioritaskan keberpihakannya pada UMKM untuk merealisasikan ekonomi kerakyatan. 

Sejauh ini, transformasi tersebut tercermin dari pencapaian kinerja yang positif. Erick menyebutkan bahwa utang konsolidasi grup BUMN tercatat Rp1.640 triliun (unaudited) di 2022, atau naik 3,79% dari 2021 yang sebesar Rp1.580 triliun. 

Meski jumlah utang naik, rasio terhadap modal investasi turun dari 36,2% di 2021 menjadi 34,2%. Hal ini karena modal tumbuh 9,9% (YoY) menjadi Rp3.150 triliun di 2022.

"Ada pihak yang bilang kalau utang naik, ekuitas juga naik. Kita tekankan persepsi BUMN bahwa banyak utang tidak dijaga dengan ekuitas yang baik, itu salah,” ungkap Erick usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (13/2).

Halaman:
Editor: Riri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement