Kota Jarak Menengah Jabodetabek Mulai Diincar Pemburu Rumah Tapak

RUMAH.COM
5 Juli 2021, 16:19
PEMBIAYAAN RUMAH MURAH SUBSIDI 2020
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Pandemi Covid-19 memang menciptakan normal baru yang banyak mengubah perilaku manusia, termasuk memunculkan tren anyar di tengah-tengah konsumen properti.

Sentimen negatif terhadap pasar apartemen semakin kuat, sementara pasar rumah tapak terus melambung di tengah pandemi. Sejumlah pakar properti menyebut konsumen memang kebanyakan lebih memilih rumah tapak sebagai pilihan hunian aman pascapandemi.

Advertisement

Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Consumer Division Bank BTN Suryanti Agustinar menyatakan konsumen semakin senang punya rumah tapak yang jauh dari Jakarta lantaran bisa kerja dari rumah alias work from home (WFH). Meskipun jauh, konsumen tetap mencari wilayah dengan fasilitas publik dan akses transportasi yang mumpuni, seperti pusat perbelanjaan, sekolah, stasiun, halte, dan lain-lain

Selain itu, para pemburu properti pun semakin mempertimbangkan kualitas lingkungan dan kesehatan penghuni rumah. Tidak sedikit konsumen properti yang kini mulai mencari hunian dengan jalur sepeda, jogging track maupun lapangan untuk berolah raga setiap harinya.

Tren seperti ini sangat terasa di kota-kota di Jabodetabek, yang jaraknya tidak begitu jauh dari pusat Jakarta, sekitar 20-30 kilometer.

Grafik 1.1 Jarak Pusat Kota dan Titik Terjauh dengan Monas sebagai Pusat Jabodetabek
Grafik 1.1 Jarak Pusat Kota dan Titik Terjauh dengan Monas sebagai Pusat Jabodetabek (Rumah.com) (Sumber: Perhitungan via Google Maps, 2021)



Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi termasuk ke dalam kategori kota jarak menengah di Jabodetabek. Keempat wilayah tersebut merasakan situasi yang hampir serupa di tengah pandemi Covid-19.

Grafik 1.2 Indeks Harga Apartemen di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi dalam Rumah.com Indonesia Property Market Index (Q1 2020-Q1
Grafik 1.2 Indeks Harga Apartemen di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi dalam Rumah.com Indonesia Property Market Index (Q1 2020-Q1 (Rumah.com)



Berdasarkan Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) 2021, indeks harga apartemen di kota-kota jarak menengah ini rata-rata menurun cukup besar.  Kejatuhan terparah dirasakan oleh Kota Tangerang yang mengalami pertumbuhan kuartalan atau quarter-on-quarter (QoQ) sebesar minus 3,2 persen pada kuartal pertama (Q1) 2021. Disusul Kota Depok dengan penurunan sebesar 2,5 persen, Kota Tangerang Selatan sebesar 1,6 persen, dan Kota Bekasi sebesar 0,4 persen pada kuartal pertama (Q1) 2021 jika dibanding kuartal sebelumnya.

Secara tahunan atau year-on-year (YoY), Kota Tangerang masih yang paling terperosok pada kuartal pertama (Q1) 2021 dengan penurunan sebesar 8,6 persen, kemudian Kota Tangerang Selatan sebesar 6 persen, Kota Depok sebesar 4,9 persen, dan Kota Bekasi sebesar 3,7 persen. Di sisi lain, pasar rumah tapak mulai menanjak dan perkembangannya cukup signifikan.

Grafik 1.3 Indeks Harga Rumah Tapak di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi dalam Rumah.com Indonesia Property Market Index (Q1 2020-Q
Grafik 1.3 Indeks Harga Rumah Tapak di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi dalam Rumah.com Indonesia Property Market Index (Q1 2020-Q (Rumah.com)



Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) 2021 mencatat Kota Tangerang menjadi wilayah dengan perkembangan indeks harga rumah tapak paling pesat selama pandemi Covid-19. Pada kuartal pertama 2021, indeks harga rumah tapak di Kota Tangerang mencapai kenaikan sebesar 8,4 persen secara kuartalan dan 15,6 persen secara tahunan.

Halaman:
Penulis: Padjar Iswara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement