Rumus Persamaan Teori Kinetik Gas dan Sifat-Sifat Gas Ideal

Image title
22 September 2021, 10:37
Teori Kinetik Gas
ANTARA FOTO/REUTERS/Navesh Chitrakar
Pedagang kaki lima menjual balon berwarna di sepanjang jalan Ashon, salah satu pasar tersibuk, di pusat kota Kathmandu menjelang festival Tihar, atau Diwali, festival cahaya umat Hindu, di Kathmandu, Nepal, Selasa (22/10/2019).

Ketika Anda memasukkan kopi hangat di dalam botol lalu segera menutupnya, lama kelamaan suhu kopi akan turun dan menyesuaikan dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Turunnya suhu pada kopi membuat rumus gas ideal mulai bekerja yakni pada saat suhu turun membuat tekanan di dalam botol menjadi turun, hal inilah yang membuat botol kopi menjadi kempes seperti tersedot.

Lalu, mengapa suhu bisa berpengaruh pada tekanan dan volume? Itulah prinsip utama gas ideal yang ada di dalam teori kinetik gas.

Teori kinetik gas memberikan jembatan antara gas secara miskroskopik dan makroskopik. Kata kinetik berasal dari anggapan bahwa molekul gas selalu bergerak. Tiap partikel bergerak bebas dan terjadi tumbukan.

Tumbukan tersebut berupa tumbukan lenting sempurna. Dengan sifat tumbukan, tidak ada proses kehilangan energi yang dimiliki partikel gas. Diperlukan obyek gas yang sesuai untuk menyusun partikel gas. Objek gas tersebut disebut gas ideal.

Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang tidak saling berinteraksi satu dengan lainnya. Artinya, jarak antarpartikel gas ideal sangat berjauhan dan bergerak secara acak. Adapun sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut.

  • Molekul-molekul pada gas ideal diasumsikan tersebar secara merata dalam wadah.
  • Memiliki partikel-partikel gas yang jumlah sangat banyak dan tidak ada interaksi antar partikel gas.
  • Tidak ada gaya tarik menarik antara partikel satu dengan partikel gas yang lain.
  • Partikel gas bergerak secara acak ke semua arah.
  • Ukuran partikel gas bisa diabaikan jika dibandingkan dengan ukuran ruangan.
  • Tumbukan antar partikel gas dan juga tumbukan dengan wadah merupakan tumbukan lenting sempurna.
  • Partikel gas tidak berkumpul pada satu titik melainkan tersebar secara merata pada ruangan.
  • Hukum Newton berlaku pada gerak partikel gas dengan energi kinetik rata-rata molekul gas ideal sebanding dengan suhu mutlaknya.

Persamaan Umum Gas Ideal

Lalu, apakah ada perumusan matematis terkait gas ideal?

PV=nRT

Keterangan:

  • P adalah tekanan gas ideal (Pa).
  • V adalah volume gas ideal (m3).
  • n adalah jumlah mol partikel (mol).
  • R adalah ketetapan gas ideal dengan nilai R untuk semua gas adalah sama. R = 8,314 x 103 J/kmol.K.
  • T adalah suhu gas ideal (K).

Selain itu, ada pula beberapa fenomena yang komponennya tidak diketahui. Adapun perumusan gas ideal menurut komponennya adalah:

rumus gas ideal berdasarkan komponen

Keterangan:

  • Mr adalah massa molekul relatif (kg/mol).
  • m adalah massa 1 partikel gas ideal (kg).
  • Na adalah bilangan avogadro partikel 6,02 x 1023 partikel/mol.
  • k adalah konstanta Boltzmann 1,38 x 10-23 J/K.
  • N adalah jumlah partikel gas ideal.
  • ρ adalah massa jenis gas ideal (kg/m3).

Beberapa fenomena seperti pada gas nyata, perbandingan antara PV dan nT memiliki hasil yang mendekati konstan hingga tekanan gas bernilai besar. Jika pada gas ideal, perbandingan PV dan nT menghasilkan nilai yang konstan, seperti gambar di bawah ini.

fenomena gas nyata

TRADISI PENERBANGAN BALON TRADISIONAL
Contoh teori kinetik gas lainnya adalah balon yang terisi udara. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.)

Persamaan Keadaan Gas Ideal

Pada ruang tertutup keadaan suatu gas ideal dipengaruhi oleh tekanan, suhu, volume dan jumlah molekul gas. Ternyata, ada beberapa hukum yang menjelaskan keterkaitan antara keempat besaran tersebut.

1. Hukum Boyle

Hukum Boyle dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Inggris, yaitu Robert Boyle. Adapun pernyataan Hukum Boyle adalah “jika suhu suatu gas dijaga konstan, maka tekanan gas akan berbanding terbalik dengan volumenya”. Istilah lainnya bisa dinyatakan sebagai hasil kali antara tekanan dan volume suatu gas pada suhu tertentu adalah tetap (isotermal). Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.


Hukum Boyle

Keterangan:

P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);

V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);

P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2); dan

V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).

2. Hukum Charles

Jika Hukum Boyle membahas pengaruh tekanan dan volume pada suhu tetap, tidak demikian dengan Hukum Charles. Hukum yang ditemukan oleh Jacques Charles ini menyatakan bahwa “jika tekanan suatu gas dijaga konstan, maka volume gas akan sebanding suhu mutlaknya”. Istilah lain dari Hukum Charles ini adalah hasil bagi antara volume dan suhu pada tekanan tetap (isobar) akan bernilai tetap. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Hukum Charles

Keterangan:

T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...