Efek Tyndall Sebagai Salah Satu Sifat dari Sistem Koloid

Image title
5 Oktober 2021, 11:07
Ilustrasi efek Tyndall yang ada pada cahaya sinema saat pelaksanaan layar tancap di sekitar pemukiman warga
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Ilustrasi efek Tyndall yang ada pada cahaya sinema saat pelaksanaan layar tancap di sekitar pemukiman warga

Dalam pembahasan materi bab sistem koloid terdapat satu sub pembahasan yang menjelaskan mengenai efek tyndall. Melansir laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, efek tyndall bermakna gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan ukuran molekul koloid yang cukup besar.

Efek Tyndall ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Pada tahun 1869, Tyndall menemukan jika suatu berkas cahaya dilewatkan pada sistem koloid, maka berkas cahaya tadi akan tampak. Namun, jika berkas cahaya yang sama dilewatkan pada larutan sejati, berkas cahaya tadi tidak akan tampak.

Sejarah John Tyndall

Sosok John Tyndall adalah seorang ilmuwan fisika dari Irlandia yang lahir pada tanggal 2 Agustus 1820. Lahir dari keluarga yang kurang berada namun sangat peduli dan memandang penting ilmu pengetahuan dan pendidikan. Setelah lulus sekolah, John Tyndall bekerja sebagai surveyor dan beberapa waktu kemudian berganti profesi menjadi profesor.

Sekitar tahun 1859, Tyndall mulai meneliti radiasi panas uap air yang membentuk awan, ozon, hidrokarbon, dan gas CO2. Dengan spectrofotometer rakitannya, ia mengukur daya serap gas-gas di udara. Dari hasil penelitiannya Tyndall menemukan fakta bahwa ozon, hidrokarbon, dan karbondioksida menyerap panas lebih banyak dibandingkan gas lainnya.

Namun yang terbesar dari semuanya itu adalah uap air yang menyelimuti bumi. Melalui penelitian ini Tyndall menemukan gejala penghamburan sinar oleh partikel koloid yang kemudian di kenal dengan efek Tyndall. Pada peristiwa efek rumah kaca dan pada fenomena langit berwarna juga dapat ditelaah penyebabnya dari efek tyndall tersebut.

Efek rumah kaca menyebabkan bumi semakin lama semakin panas. Menurut hasil pengukuran spectrofotometer Tyndall, gas-gas yang berada di atmosfer memiliki kemampuan berbeda dalam menyerap panas. Gas-gas yang memiliki daya serap panas yang tinggi disebut gas-gas rumah kaca.

Penemuan mengenai efek Tyndall juga dapat menerangkan mengapa langit pada siang hari berwarna biru, sedangkan ketika matahari terbenam di ufuk barat berwarna jingga atau merah. Ini disebabkan penghamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel koloid di angkasa, dan tidak semua frekuensi sinar matahari dihamburkan dengan intensitas yang sama. Hal inilah yang menjelaskan apa yang terjadi pada warna-warna pelangi.

John Tyndall meninggal pada 4 Desember 1893 di usianya 73 tahun akibat kecelakaan overdosis obat.

Efek Tyndall pada Sistem Koloid

Pernahkan Anda memperhatikan suasana ketika menonton film di bioskop? Saat sorot lampu proyektor dinyalakan, akan tampak jelas ketika ada asap atau debu yang melewatinya, sehingga gambar film yang ada di layar menjadi kabur alias tidak jelas. Hal itu disebabkan adanya hamburan cahaya yang datang dari partikel-partikel asap atau debu yang menyebabkan daya tembus lampu proyektor menjadi berkurang. Peristiwa penghamburan cahaya ini dikenal dengan sebutan efek Tyndall pada koloid.

Dikutip dari kelaspintar.id, efek Tyndall sendiri merupakan gejala penghamburan cahaya ketika bahan dijatuhi atau disinari oleh seberkas cahaya. Ketika seberkas cahaya dilewatkan melalui larutan, maka cahayanya akan diteruskan. Sedangkan jika seberkas cahaya dilewatkan melalui sistem koloid, maka partikel koloid akan menghamburkan cahaya.

Sifat koloid ini dapat digunakan untuk membedakan larutan sejati dan sistem koloid. Larutan sejati tidak dapat menghamburkan cahaya. Ini artinya, larutan sejati tidak memiliki efek Tyndall sedangkan sistem koloid mampu menghamburkan cahaya yang berarti sistem koloid memiliki sifat efek Tyndall.

Penjelasan Singkat Mengenai Sistem Koloid beserta Sifat-sifatnya

Berikut berapa sifat sistem koloid yang tidak hanya sekedar efek Tyndall saja:

1. Efek Tyndall

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, efek ini merupakan gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Ini disebabkan ukuran molekul koloid yang cukup besar. 

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...