Perkuat Imun, Berikut Manfaat Buah Belimbing Beserta Risikonya

Buah belimbing atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama star fruit memiliki campuran rasa asam-manis yang khas dan menyegarkan. Di samping bentuk dan rasanya yang unik, tanaman buah berupa pohon yang berasal dari kawasan Malaysia ini menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan.
Dokumentasi Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut belimbing bermanfaat sebagai stabilisator dan pemeliharaan lingkungan. Pohon belimbing bisa menyerap gas-gas beracun hasil buangan kendaraan bermotor, menyaring debu, meredam getaran suara, dan memelihara lingkungan dari pencemaran.
Bukan hanya itu, mengutip Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, buah dengan nama ilmiah Averrhoa carambola ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Buah belimbing kaya akan vitamin C dan serat. Bahkan, buah ini dapat memenuhi 52% kebutuhan harian tubuh akan vitamin C.
Dalam satu buah belimbing berukuran sedang (90 gram) terkandung 3 gram serat dan 1 gram protein. Buah yang tumbuh di iklim tropis ini juga mengandung mineral yang baik untuk kesehatan, di antaranya magnesium, zat besi, mangan, potasium, beta karoten, vitamin A, B9, dan B3.
Manfaat Buah Belimbing untuk Kesehatan
Dengan banyaknya kandungan nutrisi pada buah belimbing, buah ini sering digunakan sebagai pengobatan ayurveda di India, Cina, dan Brazil. Berikut beberapa manfaat belimbing untuk kesehatan.
1. Mengendalikan kadar gula darah
Kandungan serat tidak larut air yang tinggi pada buah belimbing dinilai dapat menghambat penyerapan glukosa. Sehingga bisa menurunkan dan mencegah lonjakan kadar gula darah.
2. Menurunkan berat badan
Buah belimbing termasuk makanan rendah kalori dengan kandungan serat yang tinggi. Dalam satu buah belimbing berukuran sedang terdapat sekitar 30 kalori dan 5 gram karbohidrat. Hal ini membuat orang yang mengonsumsinya tidak cepat lapar, sehingga cocok untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan atau sedang berdiet.
3. Memperkuat sistem imun
Tingginya kandungan antioksidan dalam buah belimbing membuatnya ampuh melawan radikal bebas dalam tubuh. Selain itu, kandungan zinc dan mangan dapat memperkuat sistem kekebalan sekaligus menghilangkan racun dalam tubuh.
4. Meredakan sakit maag
Walaupun memiliki rasa asam-manis, buah ini sering digunakan untuk meringakan gejala sakit maag. Buah belimbing dan ekstrak daunnya bersifat antiulkus yang dapat memperkuat lapisan dalam lambung dan usus serta mengurangi risiko kerusakan lambung akibat gastritis.
5. Mengurangi risiko kardiovaskular
Sebuah penelitian menunjukan bahwa mengonsumsi belimbing dengan jumlah yang pas mampu menurunkan risiko penyakit stroke dan kardiovaskular. Belimbing menyimpan vitamin B9 (asam folat) yang bermanfaat menurunkan kadar homosistesin.
6. Mencegah penyakit jantung
Rajin mengonsumsi buah belimbing dengan jumlah yang cukup juga mampu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
International Journal of Food Science and Nutrition pernah melakukan penelitian terhadap kadar kolesterol pada tikus yang menerima asupan ekstrak buah belimbing.
Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa kandungan dalam buah belimbing manjur untuk mengurangi kadar kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit jantung dan stroke.
7. Mengurangi risiko kanker
Mengonsumsi belimbing dengan jumlah yang tidak berlebih disebut dapat mengurangi risiko seseorang terserang kanker. Berdasarkan jurnal Advances in Pharmacological Sciences, sebuah studi pernah dilakukan untuk mencari tahu efek belimbing terhadap risiko kanker hati pada tikus.
Hasilnya, buah belimbing menunjukan efek profilaksis yang ampuh mencegah perkembangan kanker hati.
8. Melancarkan sistem pencernaan
Buah belimbing mengandung serat tak larut air yang baik untuk pencernaan. Mengutip UCSF Health, serat tersebut mampu mempercepat perpindahan makanan di saluran pencernaan sekaligus mencegah sembelit.
9. Menyebuhkan luka dan radang penyakit kulit
Buah belimbing kaya akan vitamin C yang berperan dalam pembentukan kolagen. Protein inilah yang mujarab dalam mempercepat penyembuhan luka.
Selain itu, belimbing bermanfaat mengurangi peradangan pada beberapa masalah kulit, seperti psoriasis atau dermatitis atopik.
Berdasarkan penelitian Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, ekstrak belimbing dipercaya dapat mengurangi pembengkakan (edema) akibat peradangan.
Risiko Buah Belimbing
Walaupun kaya gizi, mengonsumsi buah belimbing bisa memiliki efek berbahaya pada penderita penyakit ginjal. Belimbing menyimpan zat beracun yang disebut neurotoksin. Zat ini dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan gangguan neurologis.
Orang dengan ginjal yang sehat berkesempatan memproses dan mengeluarkan racun ini dari tubuh mereka. Namun, tidak pada orang dengan penyakit ginjal. Toksin tersebut akan tetap berada di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit serius bagi penderitanya.
Jika memiliki penyakit ginjal, sebaiknya hindari makan buah belimbing. Selain itu, orang yang mengonsumsi obat resep harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi buah belimbing.
Mengutip Medical News Today, berikut risiko penyakit yang bisa mengancam jika mengonsumsi belimbing dengan jumlah berlebih.
1. Batu ginjal
Belimbing kaya akan senyawa yang disebut oksalat atau asam oksalat. Senyawa ini juga secara alami terkandung pada beberapa tanaman, seperti rhubarb, bit, dan sayuran berdaun gelap seperti bayam dan lobak.
Tubuh manusia juga memproduksi oksalat dan secara alami mengeluarkannya melalui urin. Mengonsumsi oksalat tingkat tinggi berpotensi menyebabkan batu ginjal.
2. Sakit perut
Sebelum memakan buah belimbing, pastikan buah dalam keadaan matang. Sebab, kadar senyawa oksalat pada belimbing mentah cenderung lebih tinggi sehingga dapat menyebabkan sakit perut atau muntah.
3. Komplikasi ginjal
Penderita penyakit ginjal sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi buah belimbing. Pada beberapa orang dengan masalah kesehatan ini, buah belimbing dapat menyebabkan komplikasi neurologis, termasuk kebingungan dan kejang.
Seseorang tanpa riwayat masalah ginjal mengkonsumsi terlalu banyak, belimbing dapat merusak ginjal dari waktu ke waktu. Sementara, bagi orang dengan penyakit ginjal kronis, makan buah belimbing bisa sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal.
Cara Menikmati Belimbing
Bilas belimbing di bawah air mengalir untuk menghilangkan kontaminan. Lalu, potong tipis-tipis, buang bijinya, dan nikmati.
Buah belimbing yang matang sebagian besar berwarna kuning cerah, dengan area hijau minimal. Jika ada buah yang memiliki bercak coklat, potonglah sebelum memakannya.
Selain itu, buah belimbing bisa ditambahkan ke dalam salad atau dibikin jus. Irisannya juga bisa menjadi hiasan yang menarik karena bentuknya yang unik.